Jejak –Jejak Sang Revolusioner Sejarah
13.11 |
|
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<!-- 200x200ads -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:inline-block;width:200px;height:200px"
data-ad-client="ca-pub-6036641652446412"
data-ad-slot="3972199218"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Judul buku :
50 Pendakwah Pengubah Sejarah
Penulis :
M. Anwar Djaelani
Penerbit :
Pro-U Media (Yogyakarta)
Cetakan :
I, 2016
Tebal :
336 halaman
Nomor ISBN :
978-602-7820-40-1
Setiap zaman pasti
ada orang tertentu yang lahir menjadi tokoh diseluruh belahan dunia, mulai dari
zaman nabi, Aristoteles sampai pada masa Rasulullah , beserta sahabat yang
telah menisbahkan dirinya sebagai orang yang mencetak sejarah merupakan tokoh
besar di zamannya bahkan sampai saat ini. Tak terkecuali Indonesia di Abad
20-an lahir pula tokoh-tokoh besar yang menjadi tombak dakwah pengubah sejarah.
Buku ini merekam
jejak perjuangan 50 tokoh pengubah sejarah, Mereka tersebar disemua kalangan baik politisi, penulis buku, jurnalis, kristolog, kalangan pendidik,
aktivis, organisator, politikus, orator/muballigh, sehingga beberapa dari
mereka menyandang prediket pahlawan nasional mendapat gelar Dr (HC). Buku ini
dimulai dari jejak kelahiran, belajar aktivitas dalam mendukung pergerakan
nasional.
Kisah hidup dalam
buku ini menceritakan tokoh hidup sebelum lahir kemerdekaan RI, orang yang
menggagas organisasi, mendirikan pesantren, politikus, guru besar, anggota DPR,
bahkan ada yang menjadi Dekan dalam universitas, yang semuanya berkontribusi
menuju perubahan bersama karya mereka akan tetap hidup.
Kisah dalam buku
ini ditulis secara ringkas mengenai biografi tokoh nasional yang terbagi dalam
15 bagian secara rubrik. Bagian pertama dibuka tentang inspirasi dari guru-guru
masjidil haram, bagian kedua tentang pembaharu dan pendidik fenomenal. Kemudian
bagian ketiga kisah pasangan suami isteri dalam menjalankan roda organisasi.
Bagian empat mengisahkan bapak dan anak satu arah dalam menjalankan misi menuju
satu tujuan. Bagian kelima jejak mertua dan menantu dalam satu garis
perjuangan, dakwah tidak hanya dimimbar saja, tetapi juga berlaku diranah
politik begitulah yang akan kita baca pada bagian keenam yang berisikan
tokoh-tokoh besar seperti Hos Tjokroaminoto, Agus salim, M. Natsir, Mohammad
Roem, Syafruddin Prawiranegara, Kasman singodimedjo, serta Prawoto.Tidak hanya
menjadi pemimpin bisa namun mereka jua memiliki pesona penggerak yang
mencerahkan serta penuh prestasi pada bagian selanjutnya.
Sampai dibagian
sepuluh kita akan menemukan kisah tokoh kaum perempuan yang tak kalah
tangguhnya, mereka sangat hebat, memiliki semangat perjuangan sehingga ada yang
mendapat gelar syaikhah, berprofesi jurnalis, adapula menjadi ulama, penghafal
al-Qur’an.
Tokoh selanjutnya
pada bagian sebelas sampai lima belas tentang kristolog yang jago dialog,
pendebat selalu hidup bersama tulisannya serta ditutup dengan bahasan tokoh
selalu semangat dalam gerakan dakwah.
Jika dicermati
setiap bagian tokoh dimulai tokoh umur paling tua berakhir dengan tokoh yang
lebih muda, diceritakan pula apa saja yang telah digagas, dibentuk, didirikan,
dicetuskan dan dipimpin oleh setiap tokoh bahkan ada salah seorang tokoh
didalamnya pernah menjabat presiden sementara pada masa indonesia darurat.
Beragam kapasitas dan model setiap tokoh didalamnya yang direkam oleh penulis.
Buku ini sangat
layak dinikmati oleh semua kalangan, bersifat umum dan ringan dibaca oleh semua
orang. bisa dijadikan referensi dasar bagi orang yang ingin melacak sejarah
pembaharu di indonesia guna membaca lebih lanjut pemikiran tokoh di dalamnya.
Namun penulis buku ini tidak mencantumkan semuanya pendakwah yang mengubah
sejarah, sebagai contoh Ali Hasyimi orang yang pertama kali dengan gagasannya
mendirikan fakultas Dakwah sehingga seluruh PTAIN bahkan universitas umum di
Indonesia mengadopsi dan mendirikan fakultas tersebut di universitas
masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar