PERKEMBANGAN TASAWUF DI INDONESIA
23.24 |
|
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<!-- 200x200ads -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:inline-block;width:200px;height:200px"
data-ad-client="ca-pub-6036641652446412"
data-ad-slot="3972199218"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kajian tasawwuf di indonesia tak dapat terpisahkan dari kajian agama
islam. Masuknya pemikiran tassawuf di indonesia yang mempunyai kontribusi besar
dalam penyebaran islam di indonesia. Dan Kemunculan ilmu tassawuf di indonesia
tak dapat pula terpisahkan dari penyebaran agama islam di indonesia yang di
bawa oleh pedagang dari arab, persia,india, dll.
1.2 Rumusan Masalah
Dari sedikit yang telah dipaparkan maka beberapa pertanyaan yang muncul adalah:
· Bagaimanakah
perkembangan tassawuf di indonesia?
· Siapa
sajakah ulama yang berperan menyebarkan ilmu tassawuf di indonesia ?
· Bagaimanakah
pemikiran tokoh tasawuf di indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Tassawuf di indonesia
bila membicarakan
tentang sejarah dan pemikiran tasawuf di indonesia, aceh memainkan peran yang
sangat penting. karena aceh merupakan wilayah yang tidak dapat dipisahkan dari
sejarah indonesia khususnya , umumnya dengan malaysia, thailand, brunei
darussalam, dan negara semenanjung malaya.untuk itu tentang sejarah pemikiran
tasawuf di indonesia, aceh menempati posisi pertama dan strategis, karena
nantinya akan mewarnai perkembangan tasawuf di indoensia secara keseluruhan.1
Menelusuri mewabahnya aliran
ini di Indonesia, maka hal ini tidak lepas dari pada peran andil orang-orang
yang melakukan study ( belajar ) ke negara Timur tengah. Diantara para pelopor
berkembangnya aliran tasawuf di Indonesia, sebagaimana yang disebutkan
dibeberapa literatur diantaranya adalah : Nuruddin Ar Raniri ( wafat tahun 1658
M ), Abdur Rauf As Sinkili (1615 -1693 M ), Muhammad Yusuf Al makkasary (
1629-1699 M ). Mereka ini belajar di kota Makkah2 .
Abdurrauf
As-sinkili setelah belajar beberapa lama kemudian diangakat sebagai khalifah
Tarekat Syatariyah oleh Muhammad Al Quraisy. Dirinya kembali ke Aceh setelah
gurunya meninggal. Keberadaanya di tanah Aceh cukup dipandang oleh para
penduduk bahkan dijadikan sebagai panutan dimasyarakat, bermodal kepercayaan
yang telah diberikan masyarakat kepadanya serta kegigihan murid-muridnya, maka
dengan mudahnya ia berhasil mengembangkan ajaran Thariqot sufiyahnya dengan
perkembangan yang sangat pesat hingga paham itu tersebar sampai ke Minang kabau
( Sumatra Barat ). Salah satu murid Abdur Rouf as Sinkili yang berhasil
menyebarkan paham ini adalah Burhanuddin. Demikianlah jejak pemahaman yang
ditinggalkan oleh As Sangkili yang berkembang pesat ditanah Minang yang
terkenal dengan religiusnya itu..
As-Sinkili meningggal dan dikuburkan di Kuala, mulut
sungai Kapuas. Tempat tersebut kini menjadi tempat ziarah yang banyak
dikunjungi banyak orang.
Sedang Muhamad Yusuf Al Makasary setelah bertemu dengan gurunya yakni Syaikh
Abu Barakat Ayyub bin Ahmad bin Ayyub Al Kholwati Al Khurosy As Syami Ad
Dimasqy, kemudian diberi otoritas untuk menjadi kholifah bagi aliran Thariqot
Kholwatiyah dan diberi gelar dengan Taj Al Kholwati ( Mahkota Kholwati ).
Setelah kembali ke Aceh ia pun mulai mengembangkan paham Kholwatiyah ditanah
Rencong ini.
Adapun Nuruddin Muhammad bin Ali bin Muhammad Ar-Raniri (Ar-raniri) masuk
ketanah Aceh pada masa kekuasaan sultan Iskandar muda. Tapi Pada masa itu yang
berperan sebagai mufti kerajaan adalah Syamsudin
As-Sumatrani, putra kelahiran Aceh, beliau adalah murid hamzah Fansuri dan
mendapatkan pendidikan kesufian dari hamzah Fansuri yang diberi gelar ulama'
dan berpemahaman Sufi Wujudiyah. Dikarenakan kedudukan yang disandangnya cukup
strategis, maka dengan mudah ia mengembangkan paham yang dianutnya itu.
Syamsudin ini bekerjasama dengan Hamzah Fansuri, seorang ulama' yang banyak
mengekspresikan pemahamannya melalui keindahan kata ( prosa ).
Dan dari beberapa catatan literatur diperoleh informasi, bahwa orang-orang
Indonesia dan Melayu yang study di Timur Tengah, kemudian pulang ke Nusantara
dan menyebarkan ajaran tasawwuf (tarekat) masih banyak lagi. Ada beberapa nama
yang perlu di sebutkan disini mengingat keterkaitannya dalam penyebaran tarekat
di Indonesia yang hingga sekarang ajarannya masih berujud. Mereka adalah Abdus
Shomad al Palimbani dan Muhammad Arsyad al Banjari (1710,1812 M). Nama terakhir
ini termasuk yang mampu merombak wajah Kerajaan Banja di Kalimantan Selatan.
Bahkan karya bukunya yang banyak dikaji di beberapa wilayah Indonesia dan Asia
Tenggara, Sabil Al Muhtadiin, kini diabadikan sebagai nama masjid besar di Kota
Banjar Masin.
Pendapat yang berkembang dikalangan Ahlu Tarekat, dewasa ini di Indonesia
bekembang dua macam kelompok tarekat, yaitu tarekat mu'tabarah dan ghairu
mu'tabarah. Beberapa kelompok yang tergolong mu'tabarah seperti; Qodariyah,
Naqsyabandiyah, Tijaniyah, Syathariyah, Syadzaliyah, Khalidiyah, Samaniyah dan
Alawiyah. Dari sekian banya Thariqot mu'tabarah (berdasarkan muktamar NU di
pekalongan tahun 1950, dinyatakan 30 macam Thariqot yang di nilai mu'tabarah ),
Thariqot Naqsabandiyah - Qodariyah merupakan yang terbesar.
2.1 ulama yang berperan dalam menyebarkan ilmu
tassawuf di nusantara.
Ulama-ulama yang berperan dalam penyebaran tasawuf di indonesia antara lain:
Hamzah fansuri, Nuruddin ar-raniry, Abdurrauf
as-singkili,, Syekh Yusuf
al-makassari, Syeh Siti jenar
2.3. pemikiran tokoh tasawuf di indonesia.
2.3.1. Hamzah Fansuri
Nama Hamzah fansuri di nusantara tidak asing lagi di kalangan ulama dan
sarjana penyelidik keislaman. beliau adalah pengembang aliran widhatul wujud
ibnu arabi.3 Berdasarkan
kata fansur yang melekat pada namanya sebagian peneliti beranggapan bahwa ia
berasal dari “fansur” sebutan kota Barus yang sekarang merupakan kota kecil di
pantai sumatra antara sibolga (SUMUT) dan singkil (ACEH).
Hamzah nur asalnya Fansuri
mendapat wujud dari syahru nawi
beroleh khilafat yang 'ali
dari pada abdul qadir sayyid zailani.4
Syair di atas yang menguatkan asal tempat kelahiran beliau yang tak di ketahui
oleh para peneliti sejarah. Mengenai tanggal kelahirannya di setiap buku yang
kami jadikan Referensi, tak menyebutkan tanggal tahun lahir beliau. tetapi dari
syair beliau menunjukkan beliau berasal dari fansuri. Dari sebuah buku, beliau
diperkirakan hidup sebelum tahun 1630. selama hidup dan dalam
pengembaraan intelektualnya, beliau pernah ke india, persia (iran), mekkah dan
madinah. Dalam pengembaraanya itu ia sempat mempelajariilmu fiqih, tauhid,
tasawuf, sejarah dan sastra arab. Selesai menjalani pengembarannya beliau
kembali ke kampung halamannya untuk mengajarkan ilmunya di dayah (pesantren)
oboh Rundeng, Subulussalam (sekarang). Hamzah fansuri sangat giat
mengajarkan ilmu tasawuf sesuai paham yang di yakininya, ada riwayat yang
mengatatakan bahwa ia pernah sampai ke semenanjung melayu dan mengembangkan
tasawuf di negeri perak, perlis, kelantan, terengganu, dan lain-lain, dan
pengaruh beliau juga di dalam negeri sampai ke buton sulawesi tenggara,
lewat dua karyanya, Asrar al-arifin dan syarb al-asyiqin.
orang banyak menentang Al-fansuri karena paham alir an widhatul wujud, hulul
dan ittihadnya, ,. Salah satunya ialah nuruddin ar-raniry dalam buku ruba’i
hamzah fansury .5 menurut
yang dituduhkannya bahwa manusia sama dengan allah, Karenanya banyak orang
mengecap beliau zindik, sesat, kafir dan sebagainya. dalam bidang tasawuf ia
mengikuti tarekat qadiriyah. Pemikiran al-fansuri tentang tasawuf di pengaruhi
oleh ibn Arabi dalam paham wahdatul wujudnya. Sebagai seorang sufi ia
mengajarkan tasawuf bahwa tuhan lebih dekat dari pada leher manusia sendiri dan
bahwa tuhan tidak bertempat sekalipun sering di katakan ia dimana-mana.
Ajaran-ajaran hamzah fansuri sebagai berikut:
wujud, menurut beliau hanyalah satu walaupun
kelihatannya banyak. Dan wujud yang satu itu adalah yang berkulit dan berisi,
Atau mazhar (kenyataan lahir). Wujud mempunyai tujuh martabat namun hakikatnya
satu. Semua benda yang ada sebenarnya merupakan manifestasi dari yang hakiki,
disebut al-haqq ta'ala. Ia menggambarkan wujud tuhan bagaikan lautan yang tak
bergerak,sedangkan wujud alam semesta merupakan gelombang lautan wujud tuhan.
Pengaliran dari dzat yang mutlakini diumpamakan gerak ombak yang
menimbulkan uap, asap, ombak, dan awan yang kemudian menjadidunia gejala. Itulah
yang di ebut ta'ayyun dari dzat yang la ta'ayyun. Ittupulalah yang di sebut
tanazul. Kemudian segala sesuatu kembali lagi kepada tuhan (tarqqi), yang di
gambarkan bagaikan uap, asap, awan, lalu hujan dan sungai dan kembali lagi
kehutan. Pengembaraan pernah yang dilakukan beliau berupa zasad dan rohani
diungkapkan dengan syair.
Hamzah fansuri di dalam mekah,
Mencari tuhan di baitul Kaabah
di Barus kekudus terlalu payah
Akhirnya dapat di dalam rumah
syair beliau yang lain adalah:
Hamzah gharib,
akan rumahnya Baitul Ma'mur,
Kursinya sekalian Kafuri
di negeri Fansur minal 'asyjari
syair Al-fansuri di atas merupakan hanya
sindiran terhadap yang pernah di ucapkan oleh abi yazid al-bisthami yang
mengatakan tuhan dalam jubbahnya.
2.3.2 Nuruddin ar-raniry
Nama lengkapnya nur al-din muhammad ibn
ali ibn hasanji ibn muhammad al-raniry. Berasal dari gujarat India tahun
kelahirannya sampi sekarang , belum dapat diketahui. Ia adalah syekh tarekat
rifa’iyyah yang didirikan oleh ahmad rifa’i. Beliau juga di katakan penerus
tasawuf sunni.6 (damanhuri
basyr, ilmu taswuf, hal 210). Ia merantau ke aceh 31 mei 1637/6 muharram 1047
H. Pada masa kerajaansutan iskandar tsani, ia mengikuti jejak pamannya syekh
muahammad jailani yang juga merantau.pada saat itu ia berada di aceh utk kedua
kalinya, karena saat masa kerajaan sultan iskandar muda ia tak mendapatkan
tempat atau perhatian dari sultan yang berkuasa.
Pemikiran-pemikiran nuruddin ar-raniry
yang di tunjukkan kepada tokoh dan penganut wujudiyah, maupun pemikirannya secara
umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Pertama, tentang Tuhan, masalah
ketuhanan bersipatt kompromis.7 (m.
Solihin, melacak pemikiran tasawuf di nusantra, hal 57). Ia berupaya menyatukan
paham mutakallimin dengan paham para sufi yang di wakii ibn arabi. Ia
berpendapat bahwa wujud allah dan alam esa berarti bahwa alam merupakan sisi
lahiriah dari hakikatnya yang batin, yaitu allah.namun ungkapan itu pda
hakikatnya bahwa alam tidak ada yang ada hanyalah wujud allah.
Kedua, tentang alam. Menurutnya alam ini
diciptakan allah melalui tajlli, ia menolakteori,faidh ( emanasi) al-farabi.
Ketiga, tentang manusia, merupakan
makhluk yyang paling sempurna di dunia ini. Sebab manusia merupakan khalifah
allah dibumi yang dijadikan sesai dengan citranya. Dan mazhur (tempat kenyataan
asma dan sifat allahpaling lengkap dan menyeluruh)
Keempat, tentang wujudiyyah. Inti ajaran
wujudiyyah Berpusat pada wahdat al-wujud yang salah diartikan,kaum
wujudiyyah, dengan arti kemanunggalan allah dengan alam. dapat membawa kekafiran.
Ia berpandangan bawa jika benar than dan makhluk hakikatnya satu, maka jadilah
makhluk itu addalah tuhan.
Kelima, tentang hubungn syarit dan
hakikat. Pemisahan antara keduanya merupakan sesuatu yang tidak benar.
Selain itu ia juga menekankan kepada
umat islam agar memahami secara benar akidah islamiyah.
2.3.3. Syekh Abdurruf As-sinkilli.
Nama lengkap beliau adalah abdul rauf al-jwi alfansuri al-singkil.tahun
kelahirannya tidak di ketahi pasti ada yang menyebutkan tahun kelahirannya 1024
H/1615 M.8 ( murodi,
sejarah kebudayaan islam, hal 268). Ia menerima bai’at tarekat syathariyyah.
Abdurrauf adalah ulama yang berupaya mendamaikanajaran martabat alam tujuh yang
dikenal di aceh sebgai paham wahdatul wujud/wujudiyyah (pantheisme) dengan paham
sunnah.
Pemikiran tasawuf as-singkili dapat
dilihat antara lain pad persoalan merekonsiliasi antara taswuf dan syariat.
Ajaran tasawufnya mirif dengan tasawuf hamzah fansuri dengan ar-raniry yaitu
menganut paham satu-satunya wujud hakiki yakni allah. Sedangakan alam ciptaanya
bukanwujud hakiki tetapi bayangan dari hakiki. Menurutnya jelaslah alam
berbeda dengan allah. Beliau juga mempunyai pemikiran tentang zikir, zikir
menurut pandngannya usaha melepaskn diri dari lalai dan lupa.
Ajaran tasawuf as-singkili yang
lainbertalian dengan martabat perwujudan.menurutnya ada tiga martabat
perwujudan. Pertama, ahadiyah atau la ta’ayyun waktu itumasih merupakan hakikat
yang ghaib. Kedua,martabat wahdah atau ta’ayun awwal. Sudah tercifta hakikat
muhammadiyyah sangat potensial bagi terciptanya alam. Ketiga,martabat wahdiyyah
atau ta’ayyun tsanidisebut juga a’ayan al-tsabilah dan darisinilah alam
tercipta.
2.3.4. Syekh Siti jenar.
Nama asli beliau ali hasan alias andul jalil, hidup sejaman dengan
walisongo. Menurut penelitian dalhar shodiq mahasiswa UGM, ia berasal dari
cirebon, jawa barat. Tahun kelahirannya sulit di lacak, kemungkinan hidup abad
ke 16 M. Pemikirannya di anggap liberal,dan kontroversial, dalam ajaran tetang
shalat ia berpendapat bhwa tuhan bersemayam dalam dirinya dan shalat lima waktu
sehari dn zikir itu adalah suatu keputusan hati, kehendak pribadi. Syekh siti
jenar menganggap alam kehidupan didunia sebagai kematian, setelah menemui ajal
disebut sebagai kehidupan sejati. Konsep tuhan yang benar bagi syekh siti jenar
jika bersumber dari hati yang tulus dan jujur, tuhan tidak dapat di gambarkan
dengan apapun.9 ( sri
mulyati, tasaawuf nusantara, hal 68).
2.3.5. syekh yusuf al-makassari.
ia menerima tareqat qadiriyyah dari ar-raniry,dan tarekat naqsabandiyyah dari
syekh ‘abd allah al-barakat ayyub bin ahmad bin ayyub bin alkhawati al-qurasy
di damaskus.
Adapun metode pendekatan hamba kepada
sang penciptanya mengemukakan metode tarekat, tarekat yang disebut adalah
naqsabaniyyah. Syekh yusuf berbicara tentang insaul kamil dan proses penyucian
jiwa. Hamba tetap menjadi hamba walaupun nai drajatnya, dan tuhan akan tetap
tuhan wlaupun dari pada Hamba. Berkenaan dengan menuju tuhan, ia membaginya
kedalam tiga, pertama, tingkatan akhyar (orng-orang terbaik) yaitu dengan
memperbanyak shalat,puasa, membaca alqur’an,naik haji, dan berjihad. Kedua
muujahadat al-syaqa’,(orang yang berjuang melawan kesulitan),latihan batin
untuk melepaskan prilaku buruk,dan menyucikan pikiran dan batindan melipat
gandakan amalan lahir. Ketiga, cara ahl al-dzikir, jalan bagi orang yang telah
ksyaf untuk berhubungan dengan tuhan, orng-orng yang mencintai tuhan, baik
lahir mupun batin.10 (m.solihin,
melacak pemikiran tasawuf dinusantara hal, 295).
Konsep taswuf al-makassari, adalah
pemurnian kepercayaan pada tuhan. Usahanya dalam menjelaskan transendensi
tuhan atas ciptaannya, ia menekankan keesaan tuhan, tidak berbatas dan mutlak.
Tuhan tidak dapat diperbandingkan apapun, ( laisa ka mislihi syai’), beliau
mengambil konsep wahdat al syuhud ( kesatuan kesadaran atau monisme
fenomonologis)
DAFTAR PUSTAKA
MULYATI, SRI. 2006, TASAWUF NUSANTARA RANGKAIAN
MUTIARA SUFI TERKEMUKA, JAKARTA, KENCANA.
MURODI, 2006, SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM,
SEMARANG,
PT KARYA TOHA PUTRA.
SOLIHIN, MUHAMMAD. 2005, MELACAK
PEMIKIRAN TASAWUF DI NUSANTARA, JAKARTA, GRAFINDO PERSADA.
ABDULLAH, HAWAS, 1930,
PERKEMBANGAN ILMU TASAWUF DAN TOKOH-TOKOHNYA DI NUSANTARA, SURABAYA, AL-IKHLAS.
BASYR, DAMANHURI, 2005, ILMU TASAWUF,
BANDA ACEH, PeNA.
ANWAR,
ROSIHON, 2009, AKHLAK TASAWUF, BANDUNG, PUSTAKA SETIA.
0 komentar:
Posting Komentar