Bentuk-Bentuk Kekalutan Mental

shares |

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <!-- 200x200ads --> <ins class="adsbygoogle" style="display:inline-block;width:200px;height:200px" data-ad-client="ca-pub-6036641652446412" data-ad-slot="3972199218"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>

Bentuk-Bentuk Kekalutan Mental

a.      Psikopat
Psikopat adalah bentuk kekalutan mental ditandai dengan tidak adanay pengorganisasian dan pengintegrasi pribadi.Orangnya tidak pernah bisa bertanggung jawab secara moral dan selalu berkonflik dengan norma-norma sosial dan hukum, kerna sepanjang hayatnya orang yang bersangkutan hidup dalam lingkungan sosial yang abnormal dan immoral yang di ciptakan oleh angan-angan sendiri. Psikose merupakan gangguan kejiwaan (kelainan kepribadian) yang meliputi keseluruhan kepribadian (emosi,berpikir, dan sebagainya) seseorang sehingga orang yang menderita tidak bisa lagi menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Secara teoritis psikose terbagi dua golongan besar, yakni psikose fungsional dan psikose organic. Psikose fungsional timbul disebabkan oleh aspek kejiwaan, sedang aspek organic disebabkan kelainan pada aspek ketubuhan.

Sebab-sebab psikose fungsional:

1. Konstitusi pembawaan mental dn jasmani yang herediter, diwarisi dari orang tua atau di generasi sebelumnya yang psikotis.
2. Kebiasaan-kebiasaan mental yang buruk sejak masa kanak-kanak.

Simptom-simptomnya antara lain sebagai berikut;

1)      Tingkah laku dan relasi sosialnya selalu asosial,eksentrik (kegila-gilaan) dn kronis patologis.Tidak memiliki kesadaraan sosial dan inteligensi-sosial.
2)      Sikapnya aneh-aneh, sering berbuat kasar, bertingkah laku kegila-gilaan, kurang ajar dan ganas.Sikapnya selalunya tidak menyenangkan orang lain, dan selalu menyakitkan hati.
3)      Pribadi yang tidak stabil.Penilainya terhadap kehidupan dan sikap hidupnya selalu negatif.
4)      Emosinya tidak matang, sering tanpa perasaan.Dia selalu memakai makenisme rasionalisasi untuk membenarkan tingkah lakunya yang kegila-gilaan.

b.      Psikoneurosa (neurosa)

Psikoneurosa ialah sekelompok reaksi psikis yang ditandai secara khas dengan unsur kecemasaan dan secara tidak sadar ditampikan dengan penggunaan mekanisme pertahanan diri.Neurosa adalah bentuk gangguan atau kekacauan fungsional pada pensyarafan dan termasuk disintegrasi dari sebahagian kepribadianya.Sebab timbulnya psikoneurosa atau neurosa, ialah seperti berikut:
1)      Tekanan-tekanan osial dan tekanan kultural yang sangat kuat, yang menyebabkan ketakutan-kecemasan dan ketegangan-ketegangan batin sendiri yang kronis berat sifatnya.
2)      Individu mengalami banyak frustrasi, konflik-konflik emosional dan konflik internal yang serius yang sudah dimulai sejak masa kanak-kanak.
3)      Individu sering tidak rasional sebab sering memakai defence mechanism yang negatif dan lemah pertahanan diri secara fizik dan mental.
4)      Pribadinya sangat labil tidak imbang dan kemauannya sangat lemah.Maka dikelompokkan neurosa ialah gejala-gejala psikis seperti berikut:
                                                          i.            Hasteria
                                                        ii.            Bentuk-bentuk disosiasi kepribadian


a.      Fugue
Fugue merupakan kondisi amnesia (kehilangan ingatan) dan ada kondisi disosiasi dengan lingkungan.Pasien cenderung untuk melarikan diri secara fisik dan psikologis (dalam angan-angan dan khyalanya) dari lingkungan.Ada usaha melupakan kenangan yang tidak menyenangkan, dengan jalan menekannya kuat-kuat dalam ketaksadaran, karena semua pikiran,perasaan dan kenangan dianggap sebagai pelanggaran terhadap martabat egonya.Amnesianya berupa lupa sebahagian atau keseluruhan pada peristiwa dan pengalaman yang berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa tahun lamannya.
b.      Somnabulisme (tidur berjalan)
Si penderita tidur sambil berjalan dan berbuat sesuatu, seperti dalam kedaan dalam mimpi spiritistis.Selagi tidur itu individu melakukan kembali beberapa pengalaman seperti dilakukan sewaktu jaga.Misalnya saja berjalan sambil tidur, mengemudikan mobil, mengail, mandi, bermain-main dan lain-lain.Sebab somnabulisme antara lain ialah shock-shock emosional yang belum terselesaikan, hingga meninbulkan disosiasi.Lalu secara dramatis pengalaman tersebut diulangi lagi dalam tido.
c.       Multiple Personality (pribadi majemuk)
Ada kepecahan pribadi disebabkan oleh satu kompleks kejiwaan berupa kebiasaan-kebiasaan, emosi-emosi, ide-ide, kenangan-kenangan, harapan-harapan, dan lain-lain unsur kehidupan psikis yang terkumpul menjadi satu totalitas dan menjadi satu kepribadiaan komplit.Sedangkan kompleks lainya berupa harapan,kenangan, perasaan, kebiasaan dan lain-lain  yang menjadi satu kompleks pribadian yang lain menjadi kompenan lawan dari kompleks-kejiwaan yang pertama.Masing-masing pribadi (dua, tiga atau lebih) itu menjadi otonam, berdiri sendiri secara berdampingan, berjejer atau berganti muncul.Namun, mereka tidak berosasiasi (berhubungan) satu sama lain.Sebab terjadinya multiple personality adalah :
                                           I.            Terdapat predisposisi kelemahan sistem syaraf, nerveusitas dan kecenderungan psikoneurotis.
                                        II.            Penderita pernah merasakan kesusahan besar, kelelahan hebat, shock emosional kuat dan maladjustment.
                                     III.            Ada reprei dari beberapa kecenderungan dan komplek kejiwaan yang berbeda, yang disynthesiskan ke dalam konstelasi beberapa kepridadiaan yang masing-masing menjadi otonomi atau doniman.
                                     IV.            Ada dorongan-dorongan subvolutif (bagian dari kemauan) yang cenderung jadi otonom, mau berdiri sendiri secara liar, berada diluar kesadaran dan di luar kontrol dari kemauan.
                                        V.            Ambivalensi atau ambitendensi (yaitu istilah lain dari pluralisasi atau multiple personality) itu disebabkan oleh lemahnya kemauan, sehingga tidak dapat integrasi dari elemen-elemen kepribadian, lalu menjadi perpecahan yang sangat dalam pada diri individu.


c.Psikastenia
Psikastenia merupakan gejala pikoneurosa yang dibarengi kompulsi, obsesi, dan ketegangan-ketegangan fobik (akibat fobia).Ada kecenderungan sangat kuat untuk berfikir ,merasa, berbuat, akan tetapi pada saat yang sama semuanya dirasakan sebagai hal yang harus ditolak, yang sia-sia belaka, tidak berguna, ketolol-tololan dan irasional.Terdapat pula kelemahan mental, sehingga energi psikisnya berkurang sekali.Simptom-simptom yang sering kali memberangi gejala psikastenia ialah sebagai berikut:

1.      Fobia (phobia)
Fobia adalah ketakutan atau kecemasan yang abnormal, tidak rasional dan tidak bisa dikontrol terhadap suatu situasi atau objek tertentu.Merupakan ketakutan khas yang neurotis, sebagai simbol dan konflik-konflik neurotis, yang kemudian menimbulkan ketakutan dan kecemasaan.
2.      Simptom Obsesi
Obsesi adalah ideal-ideal atau emosi-emosi kuat yang terus menerus melekat dalam pikiran, hati dan tidak mau hilang sungguhpun individu yang bersangkutan secara sadar selalu berusaha untuk menghilangkannya.Biasanya ide-ide dan emosi tidak menyenangkan, tidak rasional dan tidak patut akan tetapi tidak bisa dibendung dan dilenyapkan.
3.      Simptom Kompulsi
Kompulsi ialah tendens keinginan atau impuls yang tidak tertahankan atau tidak bisa dicegah untuk melakukan suatu perbuatan yang tidak bisa dikontrol dan tidak bisa dikendalikan.Dan sewaktu melakukannya, bertentangan dengan kemauan yang sadar.Kompulsi ini antara lain berupa mania (waham, kegilaan) untuk terus-menerus mandi,dan memcuci tangan ticks, mengangguk-angguk sebelum melewati pintu dan banyak lagi perbuatan yang di anggap kompulsi.


d.      Ticks (gangguan berupa gerak wajah)
Ticks ialah macam-macam gerak facial atau gerak wajah/muka seperti dipaksakan. Berupa gerakan-gerakan pengejangan yang habitual dari suatu kelompok kecil otot-otot tertentu.Misalnya mengedip-ngedipkan mata secara khas, menggigit-gigit atau ulas-ulas bibir bahagian atas dengan lidah, mengerut-ngerutkan dahi, menggerak-gerakkan kepala dan lain-lain.
Ticks ini merupakan aktivitas yang disedari, jadi hanya berlangsung pada saat orang tidak tidur, dan sadar benar.Ada kecenderungan kuat untuk melakukan kebiasaan tersebut, dan individu yang bersangkutan menghayati kenikmatan, kelegaan dan kepuasaan sewaktu melalukannya.
5. hipokhondria
                Hipokhondria ialah kondisi kecemasan yang kronis, dimana pasien selalu merasakan ketakutan yang patologis (ziekelijke angst) terhadap kesehatan sendiri
                Individu yang bersangkutan meyakini betul  bahwa dirinya punya penyakit yang serius. Setiap simptom kesakitan yangsekecil-kecilnya dirasakan sebagi suatu bencana hebat dan bisa menyebabkan kematian bagi dirinya. Semua ini disebabkan oleh banyaknya konflik-konflik intrapsikis yang sudah lama mendera[1]
6. Neurasthenia
                Neurasthenia ialah Ditandai adanya kondisi syaraf lemah tanpa memiliki energi hidup, terus menerus merasa capai – lelah yang hebat dan dibarengi adanya perasaan sakit bagian-bagian tubuhnya sehingga individu menjadi malas berbuat sesuatu
Simptom-simptom dan ciri-cirinya yang khas.
Selalu merasa sangat capai-lelah sekalipun tidak sakit jasmaninya dan individu tidak bekerja kecenderungannya membicarakan penyakit, terutama penyakitnya sendri. Kondisi syarafnya lemah disertai perasaan rendah hati setiap perbuatannya dilakukan dengan kebimbangan. Penderita senantiasa diganggu oleh perasaan sakit dan nyeri yang berpindah-pindah khusus pada bagian punggung dan kepala. Reaksinya cepat dan emosional namun selalu ragu-ragu karena adanya ketegangan syarafnya. Biasanya dibarengi deterdasi mental dan sangat lambat. Sering kali mengalami depresi emosional dan mudah/suka menangis. Cepat menjadi bingung. Menderita insomnia (tidak bisa tidur). Muncullah gangguan pada alat pencernannya. Timbul simptom paresthesia atau subjective sensation, hyperesthesia (Yaitu kepekaan yang semakin bertambah untuk meraba atau menyentuh )[2] atau terlalu peka terhadap stimulus[3] disertai hipokhondria bermacam-macam halusinasi dan pandangan matnya kabur.sangat egosentris, sensitif, terhada opini orang, tidak dapat melakukan konsentrasi mudah dipengaruhi orang lain, sifatnya negatif senantiasa merasa lemah dan lelah selalu menghindari tanggung jawabmengharapkan belas kasihan dari orang lain
Sebab-sebab neurrasthenia
Riasu karena kurang bekerja or menganggur, banyak menderita ketegangan emosional karena konflik internal, disebabkan perasaan inferior akibat dari kegagalan masa lampau disusuli dengan kegagalan tingkah laku yang  agresif
Treatment
Menemukan sumber konflik batinnya atau sebab-sebab dari tingkah laku penghindaran diri, memberi pola adjustment yang positif untuk menghadapi  dan memecahkan segala masalah segala kesulitan hidup.[4]
7. anxiety neurosis
                Ialah simptom ketakutan dan kecemasan kronis,sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik misal takut mati, takut menjadi gila dan ketakutaan yang tidak bisa dikategorikan dalam fobia.
                Simptomnya yang khas
ada saja hal-hal yang mencemaskan hatinya. Hampir setiap kejadian menimbulkan rasa cemas dan takut.  Emosinya kuat yang tidak setabil suka marah dan ering dalam keadaan heboh yang memuncak. sangat irritabel akan tetapi sering dihinggapi depresi diikuti bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi. Sering juga merasa mual dan muntah-muntah badan merasa lelah sesak nafas, bergemetaran, sering mederia diare atau murus. Selalu dipenuhi  ketegangan emosional dibayangi kesulitan yang imaginer yang Cuma dalam khayalan. Karena ketakutan menyebabkan tekanan jantungnya sangat cepat,hypertension atau  tekanan darah tinggi
sebab-sebab anxiety neurosis
terus menrus ketakutan dan kecemasan disebabkan kesusahan dan kegagalan bertubi-tubi.kecenderungan-kecenderungan harga diri yang terhalang, dorongan seksual yang tidak mendapatkan kepuasan sehingga menimbulkan konflik batin
treatment
1.       menemukan sumber dari macam-macam ketakutan kesusahan, dan kegagalan
2.       memberikan jalan adjustment  yang sehat memupuk motivasi dan kemauan agar orang bersangkutan berani memecahkan kesulitan hidup[5]
8. psikosomatisme
                Psikosomatisme adalah macam-macam penyakit fisik yang ditimbulkan oleh konflik psikis /psikologis dan kecemasan kronis.
                Soma (soomatos=badan) dengan psike/jiwa manusia sangat erat hubungannya. Gangguannya disebut psycosomatic disorder atau gangguan/kekacauan psikosomatis. maka kondisi jiwa/psike menetukan timbulnya penyakit soma.  Contoh ketakutan hebat mengakibatkan detak jantuung berdetak kencang dan membuat kelelahan ekstrem pada badan yang lemah.

a.       hypertension dan effort syndrom
hypertension atau supertension disebut sebagai tekanan darah tinggi[6]. Disebabkan oleh
emosi-emosi yang kuat kemudian menjelma jadi reaksi somatisme dan langsung mengenai predaran darah. Sehingg mempengaruhi kecepatan detak jantung dan tekanan darah.  Eksperimen-eksperimen menunjukkan bahwa ketakutan dan kemarahan mempercepat tekanan darah dan mempercepat detak jantung normal.
Hypertension (penyakit jantung) salah satu penyakit jasmani sangat berbahaya. Banyak orang berobat kedokter keluhan sakit jantung. Tidak mempunyai basis atau organis. Hypertension hasil ketakutan dan gangguan psikis/psikologis lain yang tidak bisa diformulasikan dengan jelas dan juga tidak bisa dikompensasikan dan diredursikan kekuatannya.
effort syndrom adalah reaksi somatisasi, berupa klompok simptom, penyakit, luka-luka, atau kerusakan. Contoh mengeluarkan sedikit saja sudah menyebabkan bertambah cepat nya detak jantung  dibarengi dengan kesulitan bernafas dan perasaan mau jatuh pingsan.
Simpton effort syndrom ini dasarnya disebabkan perasaan-perasaan ketakutan berbuat atau beraktifitas sering disertai perasaan bersalah, berdosa dan penyesalan. Atau disertai ketakutan-ketakutan serta kecemasan yang dikombinasiakan kecemasan dengan agresivitas.
b.      peptic ulcer atau penyakit lambung (gestric ulcer)
adalah borok bernanah pada alat pencernaan disebut pula sebagai maagzweer. Terjadi di usus 12 jari sehingga terjadi pengasaman.
Terjadinya peptic ulcer itu bekerjanya perut yang normal dibantu oleh sekresi-sekresi lendir yang bisa menetralisasi atau melawan bekerjanya asam lambung.
Penyakit ini biasanya terjadi pada mahasiswa, karena kurang menjaga kesehatan.
Sebab-sebab peptic ulcer
Cara hidup dan makan kurang teratur. Konstitusi organis lemah lambung yang lemah, terjadi infeksi, konflik batin yang terus menerus dan berlangsung sangat lama dan terus menerus diiringi reaksi-reaksi emosionalyang kuattanpa memiliki adjustment yang positif
c.       psikosa fungsional
psikosa fungsional merupakan disorder mental secara fungsional yang nonorganis sifatnya,ditandai disintegrasi/kepecahan keperibadian dan maladjustment sosialyang berat.
Orang yang psiko fungsional ini secara hukum di anggap gila karena dia tidak mampu mengadakan relasi sosial dan terdapat gangguan karakter dan fungsional, fungsi intelektualnya. Sipenderita tidak lagi bertanggung jawab. Fungsi-fungsi kejiwaan berupa intelegensi kemauan dan perasaannya menjadi kalut.
Dia sering mangalami ketakutan hebat, dihinggapi depresi , delusi[7], halusinasi[8], ilusi[9] optis. Gejala yang lain ialah ia sering mengamuk disertai kekerasan dan serangan serangan yang maniakal sehingga mengancam keselamatan orang lain.
Simptom umum dari psikosa fungsional
Ada kepecahan/disintegrasi pribadi, dan kekalutan mental yang progresif. Hubungan dengan dunia realitas jadi terputus. Tidak ada insight. Respnnya terhadap lingkungan sosialnya selalu keliru. Suka tertawa-tawaa terus menerus. Ada maladjustment[10]sering di bayangi halusinasi, ilusi,  dan delusi, selalu merasa takut dan bingung. Sering mengalami stupor[11] jika ia agresif maka akan kasar keras kepala dan kurang ajar. Bahkan meledak-ledak dan amat berbahaya.

1)      Schizofrenia :    
Bentuk kegilaan dengan disintegrasi pribadi pasien banyak melarikan diri dari kenyataan hidup dan berdiam dalam dunia fantasi. Dia tidak memahami lingkungannya perasaannya tidak cocok.
simptom-simptom umum dari Schizofrenia
simptom fisik :  gangguan motorik berupa reterdasi jasmaniah. Tingkah lakunya streotypis yaitu tingkah lakunya menjadi aneh.
Simptom psikis:
Intelek dan ingatannya sangat mundur, mengalami regresi atau degradasi mental, sehingga menjadi acuh tak acuh. Dihinggapi bermacam-macam angan-angan dan pikiran yang keliru, halusinasi. Sering mengarang kata-kata baru tanpa mengandung arti apapun. Emosinya banyak terganggu acuh tak acuh terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Gangguan keperibadian breackdown mental secara total.
a.       Schizofrenia hebefrenic (hebefrenic: mental/jiwa menjadi tumpul)
·         Suka tertawa untuk kemudian mengis tersedu-sedu. Mudah tersinggung
·         Pikirannya selalu melantur, banyak tersenyum-senyum. Halusinasi dan delusinya bersifat aneh-aneh.
·         Menjadi kekank-kanakan dan tumpul ketolol-tololan.

b.      Schizofrenia catatonic  (kaku)
Badannya menjadi kaku beku sperti malam, sering menderita catalepsy yaitu dalam keadaan tidak sadar seperti kondisi trance.seluruh badannya tidak pejal dan tidak bisa dibengkokkan.ada gerak streotyfis . sering juga pasien dalam keadaan terkena sihir. Ada gejala strupor yaitu tidak bisa seperti terbius. Kadang-kadang  disertai catatonic excitement, yaitu menjadi meledak-ledaktanpa sebab dan tujuan
c.       schizofrenia paranoid
selalu diliputi halusinasi dan delusi yang terus menerus coraknya berganti dan tidak beratur sifatnya. Emosinya pada umumnya sangat beku dan apatis. Merasa dirinya penting, besar gandieus. Sering sangat fanatik religius.
Pragnosa dan terapi terhadap schizofrenia.
·         Schizofrenia pada umumnya sedikit sekali  kemungkinannya bisa sembuh terutama jika kondisinya sudah parah pengobatan dengan kuur obat-obatan
·         Penting usaha preventif berupa
1.       Hindari frudtadi-frustasi dan macam-macam kesulitan psikis, menciptakan kontak sosial yang baik
2.       Biasakan pasien bersikap positif melihat hari depan dengan keberanian
3.       Usahakan pasien agar menjadi ekstropert (pribadi yang mengarah keluar)

2)      Psikosa Manis depresif
Psikosa Manis depresif adalah kekalutan mental serius berupa gangguan emosional yang ekstrem, terus menerus bergerak antara gembira dan tertawa/elations sampai dengan rasa sedih putus asa. Pasien dihinggapi ketegangan afektif dan agresi yang terhambat-hambat dengan implus kuat akan tetapi pendek dan tidak bisa dikontrol atau dikendalikan.
Pribadinya menjadi kacau dan ingatannya menjadi miundur. Ia sangat egosentris, tingkah lakunya menjadi kekank-kanakan selalu gelisah tidak pernah merasa puas. 75 % penderitanya adalah wanita.

Simptom-simptom saat manis (gembira, exited)
Pasien menjadi sangat aktif, amat ribut, lari kesana-kesini, gerakannya banyak sekali, banyak berbicara cepat, banyak tertawa. Suka mengeluarkan bahasa kotor. Sangat tidak sabaran dan tidak tidak toleran, kesadarannya kabur, ide-idenya, emosinya pendek-pendek dan meledak-ledak, dalam keadaan  ini pasien sering  membanting-banting segala sesuatu yang bisa dijangkaunya, dikejar oleh ilusi-ilusi dan halusinasi visuil, ada disorientasitotal terhadap ruanganpada stadium berat pasien bisa mengalami kekerasan dan usaha-usaha membunuh orang atau bunuh diri

Simptom-simptom pada saat depresif
Menjadi melankholis[12], defresif sangat sedih. Dihinggapi ketakutan serta kegelisahan. Perasaannya selalu tidak puas, merasa tidak berguna merasa sebatang kara menjadimenjadi pasif acuh tak acuh. dihinggapi halusinasi dan delusi yang menakutkan dan menimbulkan kepedihan hati disertai penyesalan atas dosa-dosa dimasa lalu. Merasa hidup jemu dan putus asa ingin  mati dan mau melakukan usaha bunuh diri. Kesadarannya menjadi kabur

1. Tingkatan-tingkatan /derajat manis
a.       Tingkat hypomania (hypo kurang, mania = kegilaan)
Ada kegelisahan yang berlebihan aktif sekali tidak mengenal jemu, berbicara cepat sekali, gembira dan penuh gairah, sangat  irritable, tidak toleran dan tidak sabaran
b.      Tingkat mania acute
Pikiran dan ide-ide, perasaannya  begitu cepat dan silih berganti. Hilangnya kemampuan berorientasi  lalu kesadarannya menjadi kabur. Sering mengalami euphoria (perasaan senang, positif)
c.       Tingkat mania hyperacute
Ada doronga melakukan kekerasan suka berkelahi, menjadi destruktif, diikuti dengan kecapaian luar biasa. Disorientasi total terhadap waktu, tempat, dan ruang diikuti delirium (meracau kegila-gilaan), halusinasi, dan kehilangan insight.

2. tingkatan / derajat depresif
Ciri-ciri tingkat depresi atau melankholia ialah retardasi motorik dan mental kemurungan.
A . retardasi biasa
Ada perasaan murung dan putus asa hilang ambisinya, terjadi retaardasi mentalingatannya  banyak terganggu
B. Acute melancholia
Hilang segenap aktifitasnya, dia mengasingkan diri secara total. Dipenuhi delusi-delusi menyalahkan diri sendiri.
C. Deppressive stupor
Diam mematung, menolak makan dan berbicara, bergerak, mengasingkan diri. Kesadarannya menjadi kabur Karena banyak di hinggapi delusi, statuts ini banyak penderita bergerak dari status defresif melankolis beralih pada status mania
3)      Psikosis Paranoid
Psikosis Paranoid adalah gangguan mental amat serius, dicirikan dengan timbulnya banyak delusi yang sistematis dan ide fixed yang kaku serta salah.
Mereka mengekspresikan dengan bentuk membandel dan keras kepala, lebih dari 70 % penderita ini adalah lelaki. Selalu diselimuti oleh cemburu,  dan curiga. Umunya mereka tidak diganggu oleh halusinasi. Sistem paranoidnya berada diluar kesadarannya.
Simptom-simptom paranoid.
Selalu diikuti delusi-delusi: delusion of grandeur (delusi kebesaran)[13] dan delusion of pressecution(delusi dikejar-kejar)[14].  Merasa sebagai dewa, nabi, utusan tuhan, atau pemimpin besar. Pikirannya masih logis, akan tetapi idenya selalu salah, berupa pikirannya selalu keliru, sesat, melantur salah.
Sebab-sebab psikosis para noid:
Kecenderungan homoseksual dan dorongan  seksual yang tertekan kemudian diproyeksikan keluar (freud). Kebiasan-kebiasaan berpikir yang salah, disebabkan iri hati, ego sentrisme. Terlalu sensitif, sehingga  Kerap dihinggapi rasa curiga.



[1] Kartini kartono, patologi sosial, Jakarta:rajawali pers, 2009 ed.2 hal. 345
[2] bisa dilihat di buku kamus lengkap  psikologi james P.Chaplin jakrta:PT raja grafindo persada, 2008. Pen. Kartini kartono. Hal.232
[3] Rangsangan
[4] Kartini kartono, patologi sosial,... hal. 348
[5] Kartini kartono, patologi sosial,... hal.348-350
[6] Kartini kartono, patologi sosial,... hal.350
[7]Perasaan keyakina yang keliru yang tidak bisa dirubah lewat penalaranatau penyajian fakta
 bisa dilihat di buku kamus lengkap psikologi james P.Chaplin ... Hal 128
[8] Persepsi yang keliru
[9] Pengamatan menyimpang
[10] Ketidak mampuan menysuaikan diri dengan lingkungan.
[11] Pingsan atau ketidak mauan berbicara
[12]  Melankolis satu tipe tempramen berasoiasi dengan masa-masa sakit dan pesimisme menanggapi masa depan
[13] Keyakinan atau kepercayaan bahwa dirinya sangat besar dan berkuasa. Hal. 128
[14] Delusi yang menandai seseorang yang mengira bahwa dirinya korban. Dia mengira keluarga dan dokter bersama-sama berkomplot untuk melukai dirinya. Hal 128-129

Related Posts

0 komentar: