model penelitian Ilmu kalam
23.01 |
|
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<!-- 200x200ads -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:inline-block;width:200px;height:200px"
data-ad-client="ca-pub-6036641652446412"
data-ad-slot="3972199218"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kalam atau teolgi termasuk salah satu bidang studi
islam yang amat dikenal baik oleh kalangan akademis maupun masyarakat pada
umumnya.yang selanjutnya teologi menjdai salah satu bidang kajian islam di
perguruan tinggi IAIN Ar-Raniry (Banda Aceh).
Oleh karena itu hal tersebut merupakan fenomena yang cukup
menarik untuk diteliti secara lebih seksama pada makalah ini audien akan diajak
mengkaji secara seksama model penelitian ilmu kalam yang dilakukan para ahli ,
baik penelitian pemula maupun penelitian lanjutan yang bersifat deskriptif
analitis.[1]
B. Rumusan Makalah
1. Apakah
Pengertian ilmu telologi?
2.Bagaimanakah
Model-model yang dipakai para
peneliti?
BAB
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ilmu Kalam
Ilmu kalam atau ilmu telogi menurut
pengertian secara harfiyah yaitu bersal dari kata teo yang artinya tuhan dan
logi yang artinya ilmu sedangkan menurut pengertian secara giobal yaitu ilmu membahas
tentang masalah ketuhanan serta berbagai masalah yang berkaitan dengannya
berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan.
Menurut Ibn khaldun, sebagaimana
dikutip Hanafi dan dikutip pula oleh abuddin nata, Ilmu kalam adalahilu yang
berisi alasan-alasan yang mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan
menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orang-orang yang
menyeleweng dari kepercayaan-kepercayaan aliran golongan salaf dan ahli sunnah.[2]
Dalam perkembangan selanjutnya ilmu teologi
berbicara berbagai masalah berkaitan dengan keimanan serta akibat-akibatnya
seperti masalah iman, kufr, musyrik, murtad, kehidupan akhirat, berkaitan
dengan kalamullah, orang yang tidak beriman dan sebagainya. Sejalan dengan ini
teologi kadang di namai ilmu tauhid,
ushuluddin, aqaid,[3]dan
ketuhanan.
Dengan demikian seseorang yang
mempeajari dapat mengetahui bagaiman cara-cara untuk memiliki keimanan dan
bagaimana pula cara menjaga keimanan tersebut agar tidak hilang atau rusak.
2.
Model-Model Penelitian Ilmu Kalam
Secara garis besar, penelitian ilmu
penelitian ilmu kalam dibagi menjadi dua bagian yaitu pertam penelitian yang
bersifat dasar atau pemula, dan pada tahap ini sifatnya baru pada tahap
membangun ilmu kalam menjadi suatu disiplin ilmu. kedua penelitian yang
bersiafat lanjutan atau pengembangan dari penelitaian pemula, pada model ini
mendeskripsikan Ilmu kalam menggunakan bahan-bahan rujukan dari peneliti
pertama.
1.
Penelitian pemula
Dalam kaitan ini dapat kita jumpai
beberapa karya hasil yang di susun oleh ulama selaku peneliti pemula, karya
peneliti pemula sebagai berikut :
a) Model abu Mansur Muhammad bin
Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi Al-Samarqandi
Beliau telah menulis buku teologi yang
berjudul kitab At-tauhid dalam buku
tersebut disebutkan pembahasan tentang cacatnya taqlid dalam hal beriman, serta
kewajiban mengetahui agama dengan dalil al-sama' (dalil naqli) dan dalil aqli,
pembahasan tentang alam, antrophormisme or paham jism pada tuhan, sifat-sifat Allah, dan perbedaan faham diantara
manusia tenteng cara allah menciptakan makhluk, perbuatan mahluk, paham
qadariyah, qada dan qadar, keimanan, tidak adanya dispensasi dalam hal islam
dan iman
b) Model Al-Imam Abi Al-Hasan bin
Isma'il Al-Asy'ari
Beliau telah menulis buku berjudul Maqalat al-islamiyyin wa ikhtilaf al-
mushallin. Didalam bukunya pada juz pertama membahas masalah aliran-aliran
induk yang mencapai sepuluh, dan dibahas pula masalah aliran syiah, kebolehan bagi allah dalam
menciptakan alam, kesanggupan manusia, perbuatan manusia dan bintang, kelahiran,
kepemimpinan (imamah), kerasulan,
keimanan, janji baik dan buruk, siksaan bagi anak necil, tentang tahkim(arbitrase), hakikat manusia khawarij. Dan
masih banyak[4]
c) Model Abdul Al-Jabbar bin Ahmad
Beliau menulis buku syarh Al-Ushul Al-Khamsyah bagi yang
ingin mengkaji tentang ajaran mu’tazilah secara mendalam, mau tidak mau harus
membaca buku ini. Ajaran pokok Mu’tazilah ada lima yaitu, al-tauhid, al-Adl, al-wa’ad alwa’id,[5] al-tauhid, al-Adl, al-wa’ad alwa’id,
al-manzilah bain al-manzilatain, amar ma’ruf nahi munkar. dalam buku
tersebut disebutkan tentang ajaran mu'tazilah secara mebdalam diantaranya
adalah kewajiban yang utama dalam mengetahui allah, ma'na wajib, ma'na
keburukan, hakikat pemikiran dan macam-macamnya, pembagian manusia, urusan
dunia dan akhirat, makna berpikir.[6]
d) Model Thahariyah
Beliau telah menulis buku yang
berjudul Syarah Al-Aqidah At-thahawiyah.
Dalam buku ini membahas teologi kalangan ulama salaf[7],
dan didalam buku tersebut telah dibahas
kewajiban mengimani mengenai apa yang telah dibawah oleh rasul, kewajiban
mengikuti ajaran para rasul, makna Tauhid, dan dibahas pula macam-macam tauhid
yang dibawa oleh para rasul, tauhid uluhiyah
dan tauhid rububiyah,[8]mengenai
wujud yang diluar zat, tafsir tentang qudrat, tafsir kalimat Lailaha illa Allah
dll (bisa di lihat di buku MSI Abuddin nata).
e) Model al-imam Al-Harmain Al-Juwaini
Beliau telah menulis buku yang
berjudul Al-Syamil fi Ushul Al-Din.
Didalam buku tersebut membahas tentag penciptaan alam yang didalamnya terdapat
hakikat jauhar (subtansi), arad (aksidensi) didalamnya dibahas hakikat
tauhid, kelemahan kaum mu'tazilah, pembahasan tentang akidah, kajian tentang
dalil atas kesucian allah masalah illat atau sebab
f) Model Al-Ghazali
Beliau telah menulis buku Al-Iqtishod fi al-I'tiqod membahas
tentang perlunya ilmu dalam memahami agama dan juga perlunya ilmu sebagai fardhu kifayah, pembahasan tentang dzat
allah, tentang qodimnya alam, dan penetapan tentang kenabian muhammad saw.
g) Model Al-Amidy
Beliau telah menulis buku yang
berjudul ghoyah almaram fi ilmu kalam
yang membahas tentang sifat-sifat wajib bagi allah, sifat nafsianya[9],
dan sifat yang jaiz bagi allah dan pembahasan tentang keesaan allah swt
perbuatan yang bersfat wajib al-wujud dan tentang tidak ada penciptaan selain
allah
h) Model Al Syahrastani
Beliau telah menuis buku yang
berjudul Kitab Nihayah Al-Iqdam fi Ilmi Al-Kalam
yang membahas tentang barunya alam,
tauhid, sifat-sifat azali, hakikat ucapan manusia tentang allah sebagai yang
maha pendengar dan perbuatan-perbuatan sebelum datangnya syariat.
i) Model Al Bazdawi
Beliau telah menulis kitab yang
berjudul Ushul al-Din yang membahas
perbedaan pendapat para ulama' mengenai mempelajari ilmu kalam mengerjakan dan
menyusunnya, perbedaan pendapat para ulama' mengenai sebab-sebab seorang hamba
mengetahui sesuatu macam –macam ilmu pengetahuan, tentang allah sebagai
pencipta alam semesta,
penelitain yang dilakukan para tokoh
islam tersebut dikata gorikan sebagai penelitian pemula yang bersifat
eksloratif dan pendekatan doktriner atau subtansi ajaran.
2.
Penelitian Lanjutan
Berbagai hasil penelitian lanjutan
dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Model Abu Zahra
Beliau telah menulis buku yang
berjudul Tarikh al-Mazahib al-Islamiyah
fi al-Siyasyah wa al-Aqo'id yang membahas tentang objek-objek yang
dijadikan pangkal pertentangan oleh berbagai aliran dalam bidang politik yang
berdampak pada masalah teologi dan membahas aliran dalam madzab syiah ,
khawarij dengan berbagai sektenya.
2. Model Ali Mustofa Al-ghurabi
Beliau telah meulis buku yang
berjudul tarikh Al-Firakh al-Islamiyah wa
Nasyatu Ilmu al-Kalam’ ind al-Muslimin yang membahas perkembangan ilmu
kalam, keadaan aqidah pada zaman nabi, khulafaurrasyidin dan dilanjutkan
pembahasan mengenai aliran mu'tazilah lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikir
teoliginya
3. Model Abdul al-Latif Muhammad
al-Asyr
Beliau telah menulis buku yang
berjudul al-fikriyah li madzhab ahl
al-sunnah yang membahas tentang pokok-pokok yang menyebabkan timbulnya
perbedaan pendapat dikalangan umat islam, masalah mantiq dan filsafah, barunya
alam, sifat-sifat yang melekat pada Allah Azza
wa jalla,nama-nam tuhan, keadilan tuhan, penetapan kenabian, mu’jizat dan
karomah, Rukun Islam, iman dan islam,
taklif (beban) Al-samiyat (wahyu atau dalil naql) Al-imamah, serta ijtihad
dalam hukum agama[10]
4. Model ahmad mahmud subdi
Beliau telah menulis buku yang
berjudul fi ilmi kalam yang membahas
tentang aliran mu'tazilah lngkap dengan ajaran dan tokoh-tokohnya, berbicara
aliran Asy’syariyah dengan ajaran dan tokohnya.
5. Model Ali Sami' Al-Nasyr dan Amar
Jam'iy At-Tholibi
Beliau telah melakukan penelitian
khusus terhadap akidah kaum salaf dengan mengambil tokoh Ahmad bin Hambal, Al-bukhari,
Ibn kutaibah, dan Usman Al-Darimi. Buku tersebut telah diterbitkan oleh
Al-Ma'arif Iskandariyah tanpa menyebutkan tahunnya. Dalam buku tersebut telah
di ungkap tentang pemikiran kaum salaf yang berasal dari tokoh-tokohnya yang
menonjol itu. Tentang kelebihan salaf, pandangan salaf terhadap alqur’an dan
Al-sunnah, salaf dan keyakinan dan hokum, pertumbuhan aliran yang terdiri dari
sebab-sebab pertumbuhan aliran.
6. Model Harun Nasution
Beliau dikenal sebagai guru besar
filsafat dan teologi banyak mencurahkan perhatiannya pada penelitian dibidang
teologi islam (Ilmu Kalam). Salah satu hasil penelitiannya adalah buku fi Ilm al-Kalam (teologi islam).dalam
buku tersebut selain dikemukakan tentang sejarah timbulnya persoalan-persaoalan
teologi dalam islam,juga dikemukakan tentang berbagai aliran telogi islam
lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikirannya.
Dari berbagai penelitian yan
sifatnya lanjutan tersebut, dapat diketahui model penlitian yang dilakukan
dengan menggunakan ciri-ciri sebagaim berikut:
Pertama : Penelitian tersebut termasuk
penelitian kepustakaan berbagai sumber ruujukan bidang teologi islam. Kedua : Bercorak deskriptif yaitu
kesungguhannya dalam mendeskripsikan
data selengkapkan mungkin. Ketiga
: Menggunakan pendekatan histories, mengkaji masalah, teologi berdasarkan data
sejarah yang ada,melihatnya sesuai konteks waktu yang bersangkutan, Keempat : Menggunakan analisis doktrin
juga analisis perbandingan. mengemukakan isi doktrin ajaran perbandingan dengan
mengemukakan isi doktrin ajaran dari masing-masing aliran.
[1]
Abuddin nata, metodologi studi islam,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2009) hal. 267
[2] Abuddin
nata, metodologi studi islam...
hal.268
[3] Dinamai
ilmu tauhid meengajak orang agar mempercayai pada satu tuhan yaitu Allah,
dinamai ilmu ushuluddin karena
membahas pokok keagamaan, di namai ilmu
aqaid karena dengan ilmu ini seseorang di harapkan meyakini dalam hatinya secara
mendalam dan menggikatkan diribya hanya pada allah
Abuddin nata, metodologi
studi islam… hal. 269
[4] Abuddin
nata, metodologi studi islam… hal.272
[5] al-tauhid ialah meng esakan Allah
al-Adl ialah keadilan tuhan al-wa’ad
alwa’id ialah paham janji baik dan buruk di akhirat.
[6] Abuddin
nata, metodologi studi islam… hal.
273
[7] Salaf
adalah ulama belum dipengaruhi pemikiran Yunani dan pemikiran di luar islam
atau bukan dari alqur’an dan sunnah
[8] Tauhid Uluhiyah ialah mengesakan Allah dalam
beribadah tunduk,dan taat secara mutlak. dan tauhid rububiyah ialah keyakina bahwa allah SWT rabb semesta alam. Yusuf Qardhawy, hakikat tauhid dan Fenomena Kemusyrikan,
(Jakarta: Rabbani press, 1998) hal. 35-38
[9] Sifat
iradah, ilmu, qudrat, kalam, dan iradat.
[10] Abuddin
nata, metodologi studi islam… hal. 279
0 komentar:
Posting Komentar