Episode terakhir Turki Utsmani

shares |

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <!-- 200x200ads --> <ins class="adsbygoogle" style="display:inline-block;width:200px;height:200px" data-ad-client="ca-pub-6036641652446412" data-ad-slot="3972199218"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>
Judul                      : Di balik Runtuhnya Turki Utsmani
Penulis                   : Deden A. Herdiansyah
Penerbit                  : Pro-U Media
Cetakan                  : 2016
Berat                       : 244 Gram
Tebal                      :232 hlm
ISBN                      : 978-602-7820-54-8

            Dua bulan terakhir  (Juli-Agustus 2016) kita menyaksikan media massa baik televisi maupun cetak dihiasi dan diisi dengan pemberitaan kudeta pemerintahan turki, presiden Erdogen yang dilakukan oleh Gulen berdasarkan pemberitaan dimedia massa. Uniknya masalah Turki ini menjadi sorotan dunia. kita kembali kepada sejarah masa lampau pada seabad silam masalah mengkudeta ditubuh pemerintahan Turki ternyata tidak hanya terjadi pada masa sekarang ini, terlebih dahulu telah terjadi pada masa kesultanan turki pada abad IX yakni pada masa sultan Abdul Hamid II priode kelima kesultanan Turki Utsmani (1876-1909).
Berakhirnya masa kepemimpinannya berakhir pula episode kekhalifahan Islam sekaligus dihapuskan sistem ini dan berganti menjadi Republik Turki Sekuler. pengaruh dari ketidak senangan pihak lain yang anti terhadap Islam sebagai ideologi yang dipegang teguh oleh khalifah, akibatnya ia di asingkan, disingkirkan dari kekuasaannya oleh sekelomok orang melalui upaya-upaya konspirasi. Kenyataan ini menyebabkan sejak itulah (tahun 1924) dunia Islam terjadi kekosongan pemimpin dunia Islam (Khalifah). Setelah kerutuhannya, umat Islam terbagi dan tersekat oleh batas-batas teritorial. Ironisnya, batas-batas ini juga membagi-bagi hati umat Islam. Perpecahan dan permusuhan di antara umat Islam menjadi pemandangan umum yang menyesakkan.
Masa kepemimpinan Abdul Hamid II terbentuknya konstitusi negara hasil dari tekanan pihak luar (Freemasonry), gencarnya gerakan ini dengan mengubah wajah baru menjadi gerakan turki Muda dan Komite persaudaraan dan Kemajuan. Tiada hari tanpa kudeta dan penyingkiran dari pihak freemasonry terhadapnya. Adanya dukungan dari Negara asing memberikan bantuan sokongan dana untuk menggulingkan sultan.
Konspirasi freemasonry telah menghancurkan sistem pemerintahan. Masuknya faham ini melalui peran strategis pendidikan dengan pengiriman siswa belajar ke eropa sangat gencar dilakukan, ditambah sekolah turki sendiri menjadikan bahasa perancis sebagai pengantar meninggalkan bahasa arab.
Buku dibalik runtuhnya turki utsmani ini, berfokus kepada masa kepemimpinan Abdul Hamid II dikarenakan sultan sebagai Khalifah terakhir dalam system kekhalifahan Islam, setelah berakhir masa kepemimpinannya sejak itu pula berakhir khilafah Islamiyah. Penggantinya hanyalah boneka dari pihak freemasonry. Deden herdiansyah sdebagai penulis membagi pembahasannya ke dalam empat bagian. Pertama, membahas tentang latar belakang kekhalifahan turki sebelum era abad IX menceritakan asal-usul bangsa Turki, priode kepemimpinan Turki Utsmani gambaran wilayah masa itu.
kedua, sultan Abdul Hamid II dan Freemasonry baik kemunculan, perkembangan serta masuknya kedalam pemerintahan. pada masa ini kuatnya konspirasi yang dilakukan oleh pihak freemasonry yang berada dalam pengawasannyajuga. Bagi freemasonry sendiri sultan merupakan ganjalan keras bagi gerakan mereka. Masa ini pula diwarnai dengan gerakan pemberontakan diwilayah Negara Turki Utsmani. Buku ini juga menjelaskan fakta-fakta bagimana mereka menjalankan misi konspirasi yang rapi melalui penyusupan, persekongkolan, propaganda, revolusi, dan dipungkasi dengan sebuah kudeta tersebut sehingga berhasil meruntuhkan kekhalifahan. Inilah keunikan dari kekhalifahan Turki utsmani dari kekhalifahan sebelumnya yang telah ada runtuhnya kekhalifahan ini bukan disebabkan perang melainkan adanya gerakan clandestine yang berperan sebagai aktor utama menghancurkan Turki Utsmani. Selain itu juga menunjukkan lemahnya Turki utsmani dalam menghadapi konspirasi yang menghantamnya.
Ketiga, membahas seputar konspirasi Freemasonry dipemerintahan Tukri Utsmani, strategi dan dampak terjadinya konspirasi tersebut. Jika tidak diteliti lebih dalam kita juga akan dipengaruhi pemberitaan buruk yang gencar dilakukan oleh media barat dalam upaya menggulingkan sultan Hamid II. Kita juga akan terkontaminasi pemahaman saat membaca sejarah bahwa sultan Hamid buruk seperti anggapan yang tidak berdasar dari propaganda. Alasan pihak komite persatuan dan kemajuan untuk menggulingkan sultan menggunakan empat hal pertama sultan dituduh  sebagai aktor merencanakan peristiwa 30 Maret. Kedua membakar alqur’an, ketiga melakukan pemborosan, dan terakhir orang yang zalim dan penumpah darah. Semua tuduhan-tuduhan serius ini tidak jelas beralasan. Bahkan di bantahkan oleh orang-orang terdekatnya termasuk putrinya. Setelah sultan tergulingkan darri jabatannya, justeru sebaliknya kekuasaan yang digantikan oleh komite persatuan dan kemajuan  utang Turki Utsmani mencapai 400 juta Lira yang awalnya telah ditekan sultan menjadi 30 juta Lira. Sultan dituduh haus darah sebagai kebijakan politiknya, sebaliknya komite persatuan dan kemajuan untuk mencapai tujuannya tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan pembunuhan agar pemerintahan sultan menjadi ciut.
Berbagai cara dan langkah-langkah konspirasi yang ditempuh Freemasonry dalam menyingkirkan sultan Abdul Hamid II sekaligus menghapuskan system kekhilafahan Islam, pertama membentuk Agen-agen Freemasonry, kedua tekanan gerakan Turki Muda dan Komite Persatuan dan Kemajuan, ketiga Propaganda dengan merusak citra pemimpin melalui selebaran, pamplet, sehingga melahirkan opini sultan otoriter, diktator, dan tidak cakap dalam memimpin. Keempat persekongkolan secara rahasia, kelima Revolusi 1908, keenam Coup d”etat dengan menuduh sultan merencanakan peristiwa 31 Maret, membakar alqur’an, pemborosan, orang yang zalim dan penumpah darah. Dan dampak dari konspirai lahirnya Sekulerisasi dengan munculnya tokoh kemal Attartuk, serta runtuhnya system kekhilafahan
Penyesalan selalu datang terakhir sepeti itulah perasaan dan penyesalan mendalam yang dirasakan oleh Anwar Pasha dan Ayub Shabri karena terlalu jauh memenuhi keinginan dan hasrat orang Yahudi, bak pepatah nasi telah menjadi Bubur, khalifah telah tumbang dan kini mereka jadi cukong dan boneka Yahudi dikendalikan seperti robot.
Bagian Terakhir ialah kerapuhan internal akibat dari jebakan materi dan lemahnya solidaritas sosial antar sesama, persoalan internal yang sangaturgen dalam sebuh tatanan pemerintahan.  Terjadinya perselisihan dan perpecahan cukup tajam dalam masyarakat. “ Banyaknya wilayah yang ingin memisahkan diri dari kekuasaan turki utsmani diantaranya mamalik di Irak, Alu al-Azhm di Suriah, Al-Mu”niyun dan Asy-Syihabiyun di Lebanon,  Muhammad Ali Pashadi Mesir, Zhahir al-Umar di Palestina, Ahmad al-Jazzar di Aka, Ali Beik al-Kabir di Mesir, dan Al-Qaramiliyun di Libiya. Semua gejolak derasnya rus nasionalisme yang dating dari Eropa memengaruhi polapikir dan ideology masyarakat Turki Utsmani.(hlm. 145)
Bahasan ini ditutup lampiran-lampiran surat Gerard Lowther, sultan-sultan yang pernah menjadi raja turki utsmani. potret detik-detik runtuhnya Turki Utsmani tidak hanya sekadar menampilkan faktor-faktor penyebab keruntuhannya yang telah banyak dikupas dalam tulisan-tulisan lain. Lebih dari itu, buku ini menghadirkan fakta-fakta yang menyingkap peran gerakan rahasia dalam upaya penghancuran Turki Utsmani.
Buku ini sangat layak di baca oleh kalangan pelajar, mahasiswa jurusan Sejarah kebudayaan Islam, pengamat politik Eropa dan Politik Islam, Peneliti Timur tengah, dan sebagai referensi masyarakat yang akan mempelajari tentang Turki dan sejarahnya. Serta bagi siapa pun yang memiliki perhatian terhadap sejarah Islam, gerakan clandestine dan konspirasi; maka buku ini layak untuk menjadi teman anda.


Hasil gambar untuk dibalik runtuhnya turki utsmani

Related Posts

0 komentar: