22.36 |
|
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<!-- 200x200ads -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:inline-block;width:200px;height:200px"
data-ad-client="ca-pub-6036641652446412"
data-ad-slot="3972199218"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
5. hipokhondria
Hipokhondria
ialah kondisi kecemasan yang kronis, dimana pasien selalu merasakan ketakutan
yang patologis Individu yang bersangkutan meyakini betul bahwa dirinya punya penyakit yang serius.
Setiap simptom kesakitan yangsekecil-kecilnya dirasakan sebagi suatu bencana
hebat[1]
6. Neurasthenia
Neurasthenia
ialah Ditandai adanya kondisi syaraf lemah tanpa memiliki energi hidup, terus
menerus merasa capai – lelah yang hebat dan dibarengi adanya perasaan sakit
bagian-bagian tubuhnya sehingga individu menjadi malas berbuat sesuatu
Simptom-simptom dan ciri-cirinya yang khas.
Selalu merasa sangat capai-lelah
sekalipun tidak sakit jasmaninya dan individu tidak bekerja kecenderungannya
membicarakan penyakit, terutama penyakitnya sendri.
Sebab-sebab neurrasthenia
Risau karena kurang bekerja or
menganggur, banyak menderita ketegangan emosional karena konflik internal,
disebabkan perasaan inferior akibat dari kegagalan masa lampau
Treatment
Menemukan sumber konflik batinnya
atau sebab-sebab dari tingkah laku penghindaran diri, memberi pola adjustment
yang positif untuk menghadapi dan
memecahkan segala masalah segala kesulitan hidup.[2]
7. anxiety neurosis Ialah simptom ketakutan dan kecemasan
kronis,sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik misal takut mati, takut
menjadi gila dan ketakutaan yang tidak bisa dikategorikan dalam fobia.
Simptomnya
yang khas
ada saja hal-hal yang mencemaskan
hatinya. Hampir setiap kejadian menimbulkan rasa cemas dan takut. Emosinya kuat yang tidak setabil suka marah
dan sering dalam keadaan heboh yang memuncak.
sebab-sebab anxiety neurosis
terus menrus ketakutan dan
kecemasan disebabkan kesusahan dan kegagalan bertubi-tubi.
treatment
1.
menemukan sumber dari macam-macam ketakutan
kesusahan, dan kegagalan
2.
memberikan jalan adjustment yang sehat memupuk motivasi dan kemauan agar
orang bersangkutan berani memecahkan kesulitan hidup[3]
8. psikosomatisme
Psikosomatisme
adalah macam-macam penyakit fisik yang ditimbulkan oleh konflik psikis
/psikologis dan kecemasan kronis.
Soma
(soomatos=badan) dengan psike/jiwa manusia sangat erat hubungannya. Gangguannya
disebut psycosomatic disorder atau gangguan/kekacauan psikosomatis. Contoh ketakutan hebat mengakibatkan detak
jantung berdetak kencang dan membuat kelelahan ekstrem pada badan yang lemah.
a.
hypertension dan effort syndrom
hypertension atau supertension
disebut sebagai tekanan darah tinggi[4].
Disebabkan oleh
emosi-emosi yang kuat kemudian menjelma jadi reaksi
somatisme dan langsung mengenai predaran darah. Sehingg mempengaruhi kecepatan
detak jantung dan tekanan darah.
Eksperimen-eksperimen menunjukkan bahwa ketakutan dan kemarahan
mempercepat tekanan darah dan mempercepat detak jantung normal.
Hypertension (penyakit jantung) salah satu penyakit jasmani
sangat berbahaya. Banyak orang berobat kedokter keluhan sakit jantung. Tidak
mempunyai basis atau organis. Hypertension hasil ketakutan dan gangguan
psikis/psikologis lain yang tidak bisa diformulasikan dengan jelas
effort syndrom adalah reaksi
somatisasi, berupa klompok simptom, penyakit, luka-luka, atau kerusakan. Contoh
mengeluarkan sedikit saja tenaga sudah menyebabkan bertambah cepat nya detak
jantung dibarengi dengan kesulitan
bernafas dan perasaan mau jatuh pingsan.
Simpton effort syndrom ini
dasarnya disebabkan perasaan-perasaan ketakutan berbuat atau beraktifitas
sering disertai perasaan bersalah, berdosa dan penyesalan. Atau disertai
ketakutan-ketakutan serta kecemasan yang dikombinasiakan kecemasan dengan
agresivitas.
b.
peptic ulcer atau penyakit lambung (gestric
ulcer)
adalah borok bernanah pada alat pencernaan disebut pula
sebagai maagzweer. Terjadi di usus 12 jari sehingga terjadi pengasaman.
Terjadinya peptic ulcer itu bekerjanya perut yang normal
dibantu oleh sekresi-sekresi lendir yang bisa menetralisasi atau melawan
bekerjanya asam lambung.
Penyakit ini biasanya terjadi pada mahasiswa, karena kurang
menjaga kesehatan.
Sebab-sebab peptic ulcer
Cara hidup dan makan kurang teratur. Konstitusi organis
lemah lambung yang lemah, terjadi infeksi, konflik batin yang terus menerus dan
berlangsung sangat lama.
c.
psikosa fungsional
psikosa fungsional merupakan disorder mental secara
fungsional yang nonorganis sifatnya,ditandai disintegrasi/kepecahan
keperibadian dan maladjustment sosialyang berat.
Orang yang psiko fungsional ini secara hukum di anggap gila
karena dia tidak mampu mengadakan relasi sosial dan terdapat gangguan karakter
dan fungsional, fungsi intelektualnya. Sipenderita tidak lagi bertanggung jawab
Dia sering mangalami ketakutan hebat, dihinggapi depresi ,
delusi[5],
halusinasi[6],
ilusi[7]
optis. Gejala yang lain ialah ia sering mengamuk disertai kekerasan dan
serangan serangan yang maniakal sehingga mengancam keselamatan orang lain.
Simptom umum dari psikosa fungsional
Ada kepecahan/disintegrasi pribadi, dan kekalutan mental
yang progresif. Hubungan dengan dunia realitas jadi terputus. Tidak ada
insight. Suka tertawa-tawa terus menerus. Ada maladjustment[8]sering
di bayangi halusinasi, ilusi, dan
delusi, selalu merasa takut dan bingung. Sering mengalami stupor[9]
jika ia agresif maka akan kasar keras kepala dan kurang ajar. Bahkan
meledak-ledak dan amat berbahaya.
1)
Schizofrenia :
Bentuk kegilaan dengan disintegrasi pribadi pasien banyak
melarikan diri dari kenyataan hidup dan berdiam dalam dunia fantasi. Dia tidak
memahami lingkungannya perasaannya tidak cocok.
simptom-simptom umum dari Schizofrenia
simptom fisik : gangguan motorik berupa reterdasi jasmaniah.
Tingkah lakunya streotypis yaitu tingkah lakunya menjadi aneh.
Simptom psikis:
ingatannya sangat
mundur, mengalami regresi atau degradasi mental, sehingga menjadi acuh tak
acuh. Dihinggapi bermacam-macam angan-angan dan pikiran yang keliru,
halusinasi. Sering mengarang kata-kata baru tanpa mengandung arti apapun.
Emosinya banyak terganggu acuh tak acuh terhadap diri sendiri dan
lingkungannya.
a.
Schizofrenia hebefrenic (hebefrenic: mental/jiwa
menjadi tumpul)
·
Suka tertawa untuk kemudian mengis tersedu-sedu.
Mudah tersinggung
·
Pikirannya selalu melantur, banyak
tersenyum-senyum. Halusinasi dan delusinya bersifat aneh-aneh.
·
Menjadi kekank-kanakan dan tumpul
ketolol-tololan.
b.
Schizofrenia catatonic (kaku)
Badannya menjadi kaku beku sperti malam, sering menderita catalepsy yaitu
dalam keadaan tidak sadar seperti kondisi trance.seluruh badannya tidak pejal
dan tidak bisa dibengkokkan.ada gerak streotyfis . sering juga pasien dalam
keadaan terkena sihir. Ada gejala strupor yaitu tidak bisa seperti terbius.
Kadang-kadang disertai catatonic
excitement, yaitu menjadi meledak-ledaktanpa sebab dan tujuan
c.
schizofrenia paranoid
selalu diliputi halusinasi dan delusi yang terus menerus coraknya
berganti dan tidak beratur sifatnya. Emosinya pada umumnya sangat beku dan
apatis. Merasa dirinya penting, besar gandieus. Sering sangat fanatik religius.
Pragnosa dan terapi terhadap schizofrenia.
·
Schizofrenia pada umumnya sedikit sekali kemungkinannya bisa sembuh terutama jika
kondisinya sudah parah pengobatan dengan kuur obat-obatan
·
Penting usaha preventif berupa
1.
Hindari frudtadi-frustasi dan macam-macam
kesulitan psikis, menciptakan kontak sosial yang baik
2.
Biasakan pasien bersikap positif melihat hari
depan dengan keberanian
3.
Usahakan pasien agar menjadi ekstropert (pribadi
yang mengarah keluar)
2)
Psikosa Manis depresif
Psikosa Manis
depresif adalah kekalutan mental serius berupa gangguan emosional yang ekstrem,
terus menerus bergerak antara gembira dan tertawa/elations sampai dengan rasa
sedih putus asa. Pasien dihinggapi ketegangan afektif dan agresi yang
terhambat-hambat dengan implus kuat akan tetapi pendek dan tidak bisa dikontrol
atau dikendalikan.
Pribadinya
menjadi kacau dan ingatannya menjadi miundur. Ia sangat egosentris, tingkah
lakunya menjadi kekank-kanakan selalu gelisah tidak pernah merasa puas. 75 %
penderitanya adalah wanita.
Simptom-simptom
saat manis (gembira, exited)
Pasien menjadi sangat aktif, amat ribut,
lari kesana-kesini, gerakannya banyak sekali, banyak berbicara cepat, banyak
tertawa. Suka mengeluarkan bahasa kotor. Sangat tidak sabaran dan tidak tidak
toleran, kesadarannya kabur, ide-idenya, emosinya pendek-pendek dan
meledak-ledak, dalam keadaan ini pasien
sering membanting-banting segala sesuatu
yang bisa dijangkaunya, dikejar oleh ilusi-ilusi dan halusinasi visuil, ada
disorientasitotal terhadap ruanganpada stadium berat pasien bisa mengalami
kekerasan dan usaha-usaha membunuh orang atau bunuh diri
Simptom-simptom pada saat depresif
Menjadi melankholis[10],
defresif sangat sedih. Dihinggapi ketakutan serta kegelisahan. Perasaannya
selalu tidak puas, merasa tidak berguna merasa sebatang kara menjadimenjadi
pasif acuh tak acuh. dihinggapi halusinasi dan delusi yang menakutkan dan
menimbulkan kepedihan hati disertai penyesalan atas dosa-dosa dimasa lalu.
Merasa hidup jemu dan putus asa ingin
mati dan mau melakukan usaha bunuh diri. Kesadarannya menjadi kabur
1. Tingkatan-tingkatan /derajat manis
a.
Tingkat hypomania (hypo kurang, mania =
kegilaan)
Ada kegelisahan yang berlebihan aktif sekali tidak mengenal jemu, berbicara
cepat sekali, gembira dan penuh gairah, sangat
irritable, tidak toleran dan tidak sabaran
b.
Tingkat mania acute
Pikiran dan ide-ide, perasaannya
begitu cepat dan silih berganti. Hilangnya kemampuan berorientasi lalu kesadarannya menjadi kabur. Sering
mengalami euphoria (perasaan senang, positif)
c.
Tingkat mania hyperacute
Ada doronga melakukan kekerasan suka berkelahi, menjadi destruktif,
diikuti dengan kecapaian luar biasa. Disorientasi total terhadap waktu, tempat,
dan ruang diikuti delirium (meracau kegila-gilaan), halusinasi, dan kehilangan
insight.
2. tingkatan / derajat depresif
Ciri-ciri tingkat depresi atau
melankholia ialah retardasi motorik dan mental kemurungan.
A . retardasi biasa
Ada perasaan murung dan putus asa
hilang ambisinya, terjadi retaardasi mentalingatannya banyak terganggu
B. Acute melancholia
Hilang segenap aktifitasnya, dia
mengasingkan diri secara total. Dipenuhi delusi-delusi menyalahkan diri
sendiri.
C. Deppressive stupor
Diam mematung, menolak makan dan
berbicara, bergerak, mengasingkan diri. Kesadarannya menjadi kabur Karena
banyak di hinggapi delusi, statuts ini banyak penderita bergerak dari status
defresif melankolis beralih pada status mania
3)
Psikosis Paranoid
Psikosis Paranoid adalah gangguan mental amat serius,
dicirikan dengan timbulnya banyak delusi yang sistematis dan ide fixed yang
kaku serta salah.
Mereka mengekspresikan dengan
bentuk membandel dan keras kepala, lebih dari 70 % penderita ini adalah lelaki.
Selalu diselimuti oleh cemburu, dan
curiga. Umunya mereka tidak diganggu oleh halusinasi. Sistem paranoidnya berada
diluar kesadarannya.
Simptom-simptom paranoid.
Selalu diikuti delusi-delusi:
delusion of grandeur (delusi kebesaran)[11]
dan delusion of pressecution(delusi dikejar-kejar)[12]. Merasa sebagai dewa, nabi, utusan tuhan, atau
pemimpin besar. Pikirannya masih logis, akan tetapi idenya selalu salah, berupa
pikirannya selalu keliru, sesat, melantur salah.
Sebab-sebab psikosis para noid:
Kecenderungan homoseksual dan
dorongan seksual yang tertekan kemudian
diproyeksikan keluar (freud). Kebiasan-kebiasaan berpikir yang salah,
disebabkan iri hati, ego sentrisme. Terlalu sensitif, sehingga Kerap dihinggapi rasa curiga.
[1] Kartini
kartono, patologi sosial, Jakarta:rajawali pers, 2009 ed.2 hal.
345
[2] Kartini
kartono, patologi sosial,... hal. 348
[3] Kartini
kartono, patologi sosial,... hal.348-350
[4] Kartini
kartono, patologi sosial,... hal.350
[5]Perasaan
keyakina yang keliru yang tidak bisa dirubah lewat penalaranatau penyajian
fakta
bisa dilihat di
buku kamus lengkap psikologi james P.Chaplin ...
Hal 128
[6] Persepsi
yang keliru
[7]
Pengamatan menyimpang
[8] Ketidak
mampuan menysuaikan diri dengan lingkungan.
[9] Pingsan
atau ketidak mauan berbicara
[10] Melankolis satu tipe tempramen berasoiasi
dengan masa-masa sakit dan pesimisme menanggapi masa depan
[11] Keyakinan
atau kepercayaan bahwa dirinya sangat besar dan berkuasa. Hal. 128
[12] Delusi
yang menandai seseorang yang mengira bahwa dirinya korban. Dia mengira keluarga
dan dokter bersama-sama berkomplot untuk melukai dirinya. Hal 128-129
0 komentar:
Posting Komentar