cerita Permen

cerita Permen

ada si bengbeng bersama si pandan (roti)
beng-beng : Kawan, kabarnya kamu kemarin pacaran ya sama si bolu?
sipandan : ia, tapi  kami dah putus karena ada si  sari roti (nama roti di banda aceh) lebih cantik, makanya aku udah putusin roti bolu.
beng-beng : jadi kamu sama si sari roti ya sekarang??
sipandan: ialah beng2 aku sayang sangatlah sama dia
beng2: besar kali ya rasa sayang kamu sama sari roti? jadi bagaimana juga hubungan kalian sama roti bolu? apa masih baikan setelah putus?
sipandan : mana lagi lah beng2,  dia aja jelek gitu. mending aku sama si sari roti. roti bolu sudah pernah aku cium, peluk, belai dia kemarin di bawah pohon mangga saat kami pacaran.
beng2: tega kali kau tinggalin dia ya pandan! padahalkan kemarin-kemarin kau dah pegang2an tangan dan kau bilang kalo dunia ini milik kalian berdua! waktu di kelas! di depan mata ku lagi.
sipandan : itu lagi saat berdua beng2 sekarang aku sama si sari roti
beng2: memangnya kau gak pikir ya pandan?
sipandan : pikir apaan??
beng2 : sekiranya, adik mu si nano-nano (permen) di pacarin sama orang terus berlaku apa yang kamu buat?
si pandan : enggaklah beng2, keenakan kali cowok dia nantik!
beng2 : jadi, kalo kamu bikin si bolu kayak gitu, kenapa kamu bilang keenakan yang lain buat adikmu si nano-nano kayak yang kau buat ke bolu?
si pandan : diam
beng2 : ya sudahlah pandan, aku enggak bisa melarang kau berbuat semaumu, tapi ingat kematian akan menjemput kita!
sipandan : masih diam seribu bahasa
beng-beng: kapan renacanamu nikahi si sari roti?
sipandan : kan kami belum tentu jodoh.
bengbeng : lah, gimananya kau ini. kok enggak bertanggung jawab sih! apa kau pikir nanti orang mau makan bekas permen mu?
sipandan : enggak urus lah aku itu beng
bngbeng : mulai kesal. kayaknya kau dapat permen bekas nantinya! mau kau?
sipandan : doain biar aku dapat yang solehah lah beng2
beng2 : aku gak bisa doain lagi pandan, kau aja sudah sentuh2 anak orang. ya sudahlah pandan! aku duluan mau pulang! kalo kayak gini aku takut bisa terseret kawan!
 sibengbeng berlalu dan meninggalkan si pandan, namun si pandan tersadar perbuatan dia sama si roti bolu waktu pacaran.
 dia mulai menangis, karena menyesali perbuatan telah menyentuhroti bolu
wahai masalah

wahai masalah

Peliknya hidup ini
serasa aku yang merasakan beban derita ini
ingin ku campakkan semuanya
tapi ternyata memang beginilah roda kehidupan yang aku jalani

Malam semakin larut
bintang masih menampakkan cahayanya
malam juga berbalut dingin yang merasuk, menghujam samapai ketulang ku

Wahai maslah
sebegitu kuatnya kau  merasuk kepada ku
sehingg aku menjatuhkan air mata ini
kau buat aku terpana
seakan-akan aku tak berdaya  karenamu

Wahai maslah
mengapa tak kau tunda hair sampai aku siap menopangmu di pundakku

Wahai maslah
bawalah aku sampai kau puas membuat ku begini
aku didera jeratmu yang semakin menyakiti ku
membuat aku semakin luluh tak bermakna

Wahai masalah
mengapa tak membantuku tapi membuatku sakit

Wahai maslah
seberapa besarpun  kau
tapi masih ada allah yang maha besar