Aurat

Aurat


mengapa engkau menampakkan hal yang semestinya wajib engkau tutupi???
mengapa meski engkau terlihat lebih indah seperti ini engkau tak mau seperti ini???
mengapa engkau tak mensyukuri islam sebagai agamamu
sehingga engkau tak mengikuti syariatnya???
mengapa perbedaan yang banyak engkau meminta kesetaraan???
mengapa islam sudah memuliakan keberadaan mu
dengan meletakkan surga di bawah kakimu engkau tidak menampakkan seperti itu adanya??

melihat sekarang dirimu
menjual perhiasan yang tidak di beri harga
engkau nampakkan akhirnya hanya memasukkan engkau kedalam neraka
islam meminta engkau menutupi
tapi mengapa engkau menampakkan hai kaum hawa
apakah hak mu terenggut karena islam melarang engkau menampakkan aurat mu??
apakah bangganya bagimu menampakkan auratmu
hai kaum hawa??
bila engkau tampakkan hanya mengundang fitnah
mengudang setan mendekap kedalam mata kaum adam yang melihatnya
mendatangkan jina bila terlalu tifis pakaian mu
membungkus tapi masih menampakkan
tutuplah auratmu hai kaum hawa
engkau terlihat cantik seperti itu (menutup auratmu)
apa gunanya engkau menampakkan??
padahal auratmu adalah hak suamimu bila engkau kelak menikah
tapi mengapa engkau menampakkan sekarang??
bila kau tutuppun menjadi obat bagimu
menambah putih badanmu
Menambah anggun wajahmu
menjaga dirimu
dan selalu dalam dekapan syartiat
model penelitian Ilmu kalam

model penelitian Ilmu kalam


BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kalam atau teolgi termasuk salah satu bidang studi islam yang amat dikenal baik oleh kalangan akademis maupun masyarakat pada umumnya.yang selanjutnya teologi menjdai salah satu bidang kajian islam di perguruan tinggi IAIN Ar-Raniry (Banda Aceh).
Oleh karena itu hal tersebut merupakan fenomena yang cukup menarik untuk diteliti secara lebih seksama pada makalah ini audien akan diajak mengkaji secara seksama model penelitian ilmu kalam yang dilakukan para ahli , baik penelitian pemula maupun penelitian lanjutan yang bersifat deskriptif analitis.[1]

B. Rumusan Makalah
1. Apakah Pengertian ilmu telologi?
2.Bagaimanakah Model-model yang dipakai para peneliti?



BAB
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ilmu Kalam
Ilmu kalam atau ilmu telogi menurut pengertian secara harfiyah yaitu bersal dari kata teo yang artinya tuhan dan logi yang artinya ilmu sedangkan menurut pengertian secara giobal yaitu ilmu membahas tentang masalah ketuhanan serta berbagai masalah yang berkaitan dengannya berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan.
Menurut Ibn khaldun, sebagaimana dikutip Hanafi dan dikutip pula oleh abuddin nata, Ilmu kalam adalahilu yang berisi alasan-alasan yang mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan-kepercayaan aliran golongan salaf dan ahli sunnah.[2]
 Dalam perkembangan selanjutnya ilmu teologi berbicara berbagai masalah berkaitan dengan keimanan serta akibat-akibatnya seperti masalah iman, kufr, musyrik, murtad, kehidupan akhirat, berkaitan dengan kalamullah, orang yang tidak beriman dan sebagainya. Sejalan dengan ini teologi kadang di namai ilmu tauhid, ushuluddin, aqaid,[3]dan ketuhanan.
Dengan demikian seseorang yang mempeajari dapat mengetahui bagaiman cara-cara untuk memiliki keimanan dan bagaimana pula cara menjaga keimanan tersebut agar tidak hilang atau rusak.
2. Model-Model Penelitian Ilmu Kalam
Secara garis besar, penelitian ilmu penelitian ilmu kalam dibagi menjadi dua bagian yaitu pertam penelitian yang bersifat dasar atau pemula, dan pada tahap ini sifatnya baru pada tahap membangun ilmu kalam menjadi suatu disiplin ilmu. kedua penelitian yang bersiafat lanjutan atau pengembangan dari penelitaian pemula, pada model ini mendeskripsikan Ilmu kalam menggunakan bahan-bahan rujukan dari peneliti pertama.
1. Penelitian pemula
Dalam kaitan ini dapat kita jumpai beberapa karya hasil yang di susun oleh ulama selaku peneliti pemula, karya peneliti pemula sebagai berikut :
a) Model abu Mansur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi Al-Samarqandi
Beliau telah menulis buku teologi yang berjudul kitab At-tauhid dalam buku tersebut disebutkan pembahasan tentang cacatnya taqlid dalam hal beriman, serta kewajiban mengetahui agama dengan dalil al-sama' (dalil naqli) dan dalil aqli, pembahasan tentang alam, antrophormisme or paham jism pada tuhan, sifat-sifat Allah, dan perbedaan faham diantara manusia tenteng cara allah menciptakan makhluk, perbuatan mahluk, paham qadariyah, qada dan qadar, keimanan, tidak adanya dispensasi dalam hal islam dan iman
b) Model Al-Imam Abi Al-Hasan bin Isma'il Al-Asy'ari
Beliau telah menulis buku berjudul Maqalat al-islamiyyin wa ikhtilaf al- mushallin. Didalam bukunya pada juz pertama membahas masalah aliran-aliran induk yang mencapai sepuluh, dan dibahas pula masalah aliran syiah, kebolehan bagi allah dalam menciptakan alam, kesanggupan manusia, perbuatan manusia dan bintang, kelahiran, kepemimpinan (imamah), kerasulan, keimanan, janji baik dan buruk, siksaan bagi anak necil, tentang tahkim(arbitrase), hakikat manusia khawarij. Dan masih banyak[4]
c) Model Abdul Al-Jabbar bin Ahmad
Beliau menulis buku syarh Al-Ushul Al-Khamsyah bagi yang ingin mengkaji tentang ajaran mu’tazilah secara mendalam, mau tidak mau harus membaca buku ini. Ajaran pokok Mu’tazilah ada lima yaitu, al-tauhid, al-Adl, al-wa’ad alwa’id,[5] al-tauhid, al-Adl, al-wa’ad alwa’id, al-manzilah bain al-manzilatain, amar ma’ruf nahi munkar. dalam buku tersebut disebutkan tentang ajaran mu'tazilah secara mebdalam diantaranya adalah kewajiban yang utama dalam mengetahui allah, ma'na wajib, ma'na keburukan, hakikat pemikiran dan macam-macamnya, pembagian manusia, urusan dunia dan akhirat, makna berpikir.[6]
d) Model Thahariyah
Beliau telah menulis buku yang berjudul Syarah Al-Aqidah At-thahawiyah. Dalam buku ini membahas teologi kalangan ulama salaf[7],  dan didalam buku tersebut telah dibahas kewajiban mengimani mengenai apa yang telah dibawah oleh rasul, kewajiban mengikuti ajaran para rasul, makna Tauhid, dan dibahas pula macam-macam tauhid yang dibawa oleh para rasul, tauhid uluhiyah dan tauhid rububiyah,[8]mengenai wujud yang diluar zat, tafsir tentang qudrat, tafsir kalimat Lailaha illa Allah dll (bisa di lihat di buku MSI Abuddin nata).
e) Model al-imam Al-Harmain Al-Juwaini
Beliau telah menulis buku yang berjudul Al-Syamil fi Ushul Al-Din. Didalam buku tersebut membahas tentag penciptaan alam yang didalamnya terdapat hakikat jauhar (subtansi), arad (aksidensi) didalamnya dibahas hakikat tauhid, kelemahan kaum mu'tazilah, pembahasan tentang akidah, kajian tentang dalil atas kesucian allah masalah illat atau sebab
f) Model Al-Ghazali
Beliau telah menulis buku Al-Iqtishod fi al-I'tiqod membahas tentang perlunya ilmu dalam memahami agama dan juga perlunya ilmu sebagai fardhu kifayah, pembahasan tentang dzat allah, tentang qodimnya alam, dan penetapan tentang kenabian muhammad saw.
g) Model Al-Amidy
Beliau telah menulis buku yang berjudul ghoyah almaram fi ilmu kalam yang membahas tentang sifat-sifat wajib bagi allah, sifat nafsianya[9], dan sifat yang jaiz bagi allah dan pembahasan tentang keesaan allah swt perbuatan yang bersfat wajib al-wujud dan tentang tidak ada penciptaan selain allah
h) Model Al Syahrastani
Beliau telah menuis buku yang berjudul Kitab Nihayah Al-Iqdam fi Ilmi Al-Kalam  yang membahas tentang barunya alam, tauhid, sifat-sifat azali, hakikat ucapan manusia tentang allah sebagai yang maha pendengar dan perbuatan-perbuatan sebelum datangnya syariat.
i) Model Al Bazdawi
Beliau telah menulis kitab yang berjudul Ushul al-Din yang membahas perbedaan pendapat para ulama' mengenai mempelajari ilmu kalam mengerjakan dan menyusunnya, perbedaan pendapat para ulama' mengenai sebab-sebab seorang hamba mengetahui sesuatu macam –macam ilmu pengetahuan, tentang allah sebagai pencipta alam semesta,
penelitain yang dilakukan para tokoh islam tersebut dikata gorikan sebagai penelitian pemula yang bersifat eksloratif dan pendekatan doktriner atau subtansi ajaran.
2. Penelitian Lanjutan
Berbagai hasil penelitian lanjutan dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Model Abu Zahra
Beliau telah menulis buku yang berjudul Tarikh al-Mazahib al-Islamiyah fi al-Siyasyah wa al-Aqo'id yang membahas tentang objek-objek yang dijadikan pangkal pertentangan oleh berbagai aliran dalam bidang politik yang berdampak pada masalah teologi dan membahas aliran dalam madzab syiah , khawarij dengan berbagai sektenya.
2. Model Ali Mustofa Al-ghurabi
Beliau telah meulis buku yang berjudul tarikh Al-Firakh al-Islamiyah wa Nasyatu Ilmu al-Kalam’ ind al-Muslimin yang membahas perkembangan ilmu kalam, keadaan aqidah pada zaman nabi, khulafaurrasyidin dan dilanjutkan pembahasan mengenai aliran mu'tazilah lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikir teoliginya
3. Model Abdul al-Latif Muhammad al-Asyr
Beliau telah menulis buku yang berjudul al-fikriyah li madzhab ahl al-sunnah yang membahas tentang pokok-pokok yang menyebabkan timbulnya perbedaan pendapat dikalangan umat islam, masalah mantiq dan filsafah, barunya alam, sifat-sifat yang melekat pada Allah Azza wa jalla,nama-nam tuhan, keadilan tuhan, penetapan kenabian, mu’jizat dan karomah, Rukun Islam, iman dan islam, taklif (beban) Al-samiyat (wahyu atau dalil naql) Al-imamah, serta ijtihad dalam hukum agama[10]
4. Model ahmad mahmud subdi
Beliau telah menulis buku yang berjudul fi ilmi kalam yang membahas tentang aliran mu'tazilah lngkap dengan ajaran dan tokoh-tokohnya, berbicara aliran Asy’syariyah dengan ajaran dan tokohnya.
5. Model Ali Sami' Al-Nasyr dan Amar Jam'iy At-Tholibi
Beliau telah melakukan penelitian khusus terhadap akidah kaum salaf dengan mengambil tokoh Ahmad bin Hambal, Al-bukhari, Ibn kutaibah, dan Usman Al-Darimi. Buku tersebut telah diterbitkan oleh Al-Ma'arif Iskandariyah tanpa menyebutkan tahunnya. Dalam buku tersebut telah di ungkap tentang pemikiran kaum salaf yang berasal dari tokoh-tokohnya yang menonjol itu. Tentang kelebihan salaf, pandangan salaf terhadap alqur’an dan Al-sunnah, salaf dan keyakinan dan hokum, pertumbuhan aliran yang terdiri dari sebab-sebab pertumbuhan aliran.
6. Model Harun Nasution
Beliau dikenal sebagai guru besar filsafat dan teologi banyak mencurahkan perhatiannya pada penelitian dibidang teologi islam (Ilmu Kalam). Salah satu hasil penelitiannya adalah buku fi Ilm al-Kalam (teologi islam).dalam buku tersebut selain dikemukakan tentang sejarah timbulnya persoalan-persaoalan teologi dalam islam,juga dikemukakan tentang berbagai aliran telogi islam lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikirannya.
Dari berbagai penelitian yan sifatnya lanjutan tersebut, dapat diketahui model penlitian yang dilakukan dengan menggunakan ciri-ciri sebagaim berikut:
Pertama : Penelitian tersebut termasuk penelitian kepustakaan berbagai sumber ruujukan bidang teologi islam. Kedua : Bercorak deskriptif yaitu kesungguhannya dalam mendeskripsikan  data selengkapkan mungkin. Ketiga : Menggunakan pendekatan histories, mengkaji masalah, teologi berdasarkan data sejarah yang ada,melihatnya sesuai konteks waktu yang bersangkutan, Keempat : Menggunakan analisis doktrin juga analisis perbandingan. mengemukakan isi doktrin ajaran perbandingan dengan mengemukakan isi doktrin ajaran dari masing-masing aliran.




[1] Abuddin nata, metodologi studi islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009) hal. 267
[2] Abuddin nata, metodologi studi islam... hal.268
[3] Dinamai ilmu tauhid meengajak orang agar mempercayai pada satu tuhan yaitu Allah, dinamai ilmu ushuluddin karena membahas pokok keagamaan, di namai ilmu aqaid karena dengan ilmu ini seseorang di harapkan meyakini dalam hatinya secara mendalam dan menggikatkan diribya hanya pada allah
Abuddin nata, metodologi studi islam… hal. 269
[4] Abuddin nata, metodologi studi islam… hal.272
[5] al-tauhid ialah meng esakan Allah al-Adl ialah keadilan tuhan al-wa’ad alwa’id ialah paham janji baik dan buruk di akhirat.
[6] Abuddin nata, metodologi studi islam… hal. 273
[7] Salaf adalah ulama belum dipengaruhi pemikiran Yunani dan pemikiran di luar islam atau bukan dari alqur’an dan sunnah
[8] Tauhid Uluhiyah ialah mengesakan Allah dalam beribadah tunduk,dan taat secara mutlak. dan tauhid rububiyah ialah keyakina bahwa allah SWT rabb semesta alam.  Yusuf Qardhawy, hakikat tauhid dan Fenomena Kemusyrikan, (Jakarta: Rabbani press, 1998) hal. 35-38
[9] Sifat iradah, ilmu, qudrat, kalam, dan iradat.
[10] Abuddin nata, metodologi studi islam… hal. 279
Pendidikan Islam.

Pendidikan Islam.


Menuntut ilmu pengetahuan merupakan kewajiban bagi setiap umat islam. Di dalam islam, kitab suci Al-qur’an merupakan sumber daripada ilmu pengetahuan tersebut.  Dunia semakin maju, dan ilmu pengetahuanpun semakin berkembang, hal tersebut menandakan bahwa betapa urgenya pendidikan sehingga semakin berkembangnya zaman maka ilmu pengetahuanpun turut dibarengi untuk dikembangkan agar manusia bisa menjawab tantangan zaman ini. Untuk memudahkan manusia memahami kontek daripada sekian banyak ilmu pengetahuan yang di dalam kitab suci Al-qur’an, maka dibuatlah pembagian khusus bidang-bidang ilmu pengetahuan tersebut. Ilmu pengetahuan tentang politik, ekonomi, sosial budaya, agama, dan yang lain sebagainya. Pada dasarnya semua ilmu tersebut dasarnya yaitu bersumber di dalam Al-qur’an.
            Sebagaimana yang diketahui yang  mengadopsi ilmu pengetahuan dari Al-qur’an itu bukan orang islam saja, tapi orang non islam pun ikut mengambil ilmu tersebut, tapi hanya untuk kepentingan duniawi semata, dan tidak mau beriman dengan kitab suci tersebut. Mereka membuat konsep dan sistem pendidikan tersendiri, dan lama-kelamaan budaya tersebut diminati dan dipakai oleh orang islam, padahal di dalam agama islam mempunyai konsep dan sistem pendidikan tersendiri.
Mulai dari masa Rasulullah SAW masih hidup, dan sampai pada masa sekarang ini walaupun banyak tantangan namun islam tetap mempertahankan konsep dan sistem pendidikan tersebut. Islam memandang pendidikan hak setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan yang berlangsung sepanjang hayat.[1]
            Di dalam proses mengikuti pendidikan banyak faktor yang mempengaruhinya, terutama keribadian individu tersendiri, lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dan juga di dalam mengikuti proses pendidikan tersebut banyak sekali tantangannya, terkadang orang benyak problema yang menghadang di kala ia mengikuti pendidikan tersebut. Jadi untuk mencari solusi agar tantangan tersebut mendapat jalan keluar, maka Bimbingan dan Konseling tentang pendidikan perlu diterapkan.
            Berdasarkan latar belakang diatas, maka pemakalah ingin mendeskripsikan bagaimana Pendidikan Islam.
            Dan pokok permasalahan yang di kaji dalam makalah ini antaralain:
1.      Bagaimanakah konsep pendidikan menurut islam?



A.    Konsep Pendidikan Menurut Islam
1.      Pengertian pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik. [2]
Menurut Marinba (1989:19) menyatakan pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.[3]
 Sedangkan pendidikan menurut pandangan islam adalah mengarahkan perkembangan keperibadian manusia sesuai dengan hakekatnya agar menjadi insan kamil agar mencapai tujuan akhir kehidupan, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.[4]
            Berdasarkan definisi diatas maka pemakalah menarik kesimpulan bahwasanya, pendidikan merupakan proses bimbingan yang dilakukan terhadap seseorang atau komunitas orang, agar terjadinya perubahan baik di segi kognitif, afektif maupun psikomotorik demi mencapai tujuan hidup yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat.
2.      Tujuan pendidikan menurut islam
            Menurut al-Attas (1979:14) tujuan pendidikan islam adalah manusia yang baik.[5]  Didalam buku dasar-dasar konseptual bimbingan dan konseling islami (1992;82) di jelaskan bahwa tujuan pendidikan merupakan tujuan perantara hidup. Artinya dengan mencapai pendidikan tujuan pendidikan diharapkan manusia kemudian bisa mencapai tujuan hidupnya. Pendidikan bertujuan mengarahkan perkembangan kepribadian (aspek psikologi dan psikofisik) manusia kearah yang baik


[1] Abuddin Nata, Metodologi studi islam,( Jakarta:  rajawali pers, 2009). Hal.87
[2] Roni syari fh,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (online), diakses http://www.scribd.com/doc/24676437/Definisi-Pendidikan-Menurut-Para-Ahli. 18 Oktober 2011.
[3] Ahmad Tafsir,Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2007).hal.24
[4] Sumitro,Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan & Konseling Islami,(Yogyakarta: UII PRESS, 1992).hal.82
[5] Ahmad Tafsir,Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam… hal 46